Pejabat PUPR Klaim Duit dari Pengusaha Sebagai Pinjaman

Reporter

Rabu, 4 Mei 2016 23:01 WIB

Amran Hi Mustary, Kepala Balai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah IX Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Amran Hi Mustary membantah menerima suap dari pengusaha kontraktor Abdul Khoir. Amran mengklaim duit dari Direktur Utama PT Windhu Tunggal Utama itu pinjaman.


"Oh itu uang pinjaman uang pinjaman," ujar Arman usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu, 4 Mei 2016. Saat dikonfirmasi ihwal pengakuan Abdul telah memberi duit kepadanya, Amran langsung mengelak. "Saya nggak tahu saya nggak tahu," ujarnya.


Amran hari ini menjalani pemeriksaan sebagai tersangka penerima suap dari Abdul selama delapan jam. Dia didampingi kuasa hukumnya, Hendra Karianga, datang pukul 09.20 WIB dan keluar pada pukul 18.20 WIB.

Amran nampak dilindungi oleh dua orang yang selalu memegangi tangannya. Dari lobi gedung KPK Amran berlari dengan kedua pengawalnya hingga pintu keluar parkiran. Kedua orang ini mencegah awak media mendekati Amran guna meminta konfirmasi.


Selain Amran, penyidik juga memeriksa tersangka untuk kasus yang sama yakni Andi Taufan Tiro. Namun, anggota Komisi Infrastruktur DPR dari Fraksi Infrastruktur itu mangkir dari panggilan KPK.


Dalam surat dakwaan Abdul, nama Amran dan Andi kerap disebut menerima suap. Total uang yang diberikan Abdul kepada Amran sebesar Rp 13,78 miliar dan SGD 202.816. Sedangkan jatah besel untuk Andi sebesar Rp 7,4 miliar. Tak cuma itu, Abdul juga menyuap anggota Komisi Infrastruktur dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Musa Zainuddin sebanyak Rp 3,8 miliar dan Sin$ 328.377. Sumber duit merupakan patungan dari para pengusaha kontraktor.


Advertising
Advertising

Pemberian duit bertujuan agar anggota legislatif mengalokasikan dana aspirasinya untuk proyek di wilayah IX yang meliputi Maluku dan Maluku Utara itu. Sedangkan Amran berperan sebagai penghubung antara pengusaha dan anggota DPR.


ARIEF HIDAYAT

Berita terkait

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

4 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

13 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

13 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

16 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

16 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

19 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

1 hari lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

1 hari lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

1 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

1 hari lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya