TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Pimpinan Besar Nahdlatul Ulama Saifullah Yusuf mengatakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tak perlu dibubarkan. Namun pria yang akrab dipanggil Gus Ipul itu tetap tak sepaham dengan HTI.
Ia memperingatkan, ajaran atau paham khilafah yang dianut HTI tidak relevan dengan Indonesia. "Mereka harus sadar diri," katanya kepada Tempo, Rabu, 4 Mei 2016.
Gus Ipul menjelaskan, ajaran HTI, yang ingin mengubah ideologi Pancasila, sangat tidak bisa dimaafkan. Sejak zaman Indonesia berdiri, Pancasila sudah menjadi dasar negara Indonesia.
"Negara ini sukunya banyak, agamanya juga tak hanya Islam, jadi tak relevan jika memakai sistem khilafah," ujarnya.
Menurut dia, tidak ada negara di dunia yang sanggup menganut sistem khilafah. Di negara-negara Timur Tengah, yang menganut paham khilafah, malah terjadi perpecahan. "Khilafah itu ada masa lalu, kalau diterapkan sekarang tidak cocok," ujarnya.
Hal yang sama dikatakan oleh Wakil Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur Andry Dewanto, yang mempertanyakan keputusan pemerintah mengesahkan HTI. Seharusnya, pemerintah tak mengesahkan organisasi-organisasi yang bertentangan dengan paham Pancasila. "Organisasi pembawa paham komunis dan khilafah seharusnya tak harus mendapatkan izin untuk berdiri," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah HTI Jawa Timur Fajar Kurniawan membantah khilafah hanya memihak masyarakat beragama Islam. Justru khilafah, menurut dia, akan menjadi pengayom bagi nonmuslim sehingga mendapatkan hak dan menunaikan kewajiban yang sama dengan orang muslim.
"Dalam sistem khilafah, orang-orang nonmuslim juga akan dilindungi hak-haknya, tetap mendapatkan perlakukan yang sama," katanya.
EDWIN FAJERIAL
Berita terkait
PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya
1 hari lalu
PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.
Baca SelengkapnyaEri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha
7 hari lalu
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaPembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024
9 hari lalu
Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAkibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak
23 hari lalu
Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.
Baca SelengkapnyaIni Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin
43 hari lalu
Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.
Baca SelengkapnyaEnam Orang Aksi Depan Mabes Polri Minta Listyo Sigit Evaluasi Dirintelkam Polda Metro Jaya dan Kasat Intel Polres Jaktim soal Izin Metamorfoshow di TMII
55 hari lalu
Enam orang itu meminta Kapolri usut izin acara Metamorfoshow di TMII yang diduga bagian dari HTI.
Baca SelengkapnyaDiduga Acara Eks HTI, Polisi Periksa Penyelenggara dan Manajemen TMII
23 Februari 2024
Nicolas menjelaskan penyelenggara acara itu telah meminta izin keramaian kepada Polsek Cipayung terkait kegiatan peringatan Isra Miraj di TMII.
Baca SelengkapnyaRekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek
8 Februari 2024
Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya
Baca SelengkapnyaPemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik
6 Februari 2024
Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.
Baca SelengkapnyaPerayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya
12 Januari 2024
Puluhan ribu umat Kristiani memeriahkan malam Natal di Taman Surya
Baca Selengkapnya