Muhammadiyah Tegaskan Perangi Terorisme  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 3 Mei 2016 15:00 WIB

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) tingkat SMP se-Surabaya menggelar aksi Save Indonesia di depan gedung Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, 20 Januari 2016. Aksi damai tersebut merupakan bentuk aksi simpatik mereka terhadap peristiwa terorisme di Jakarta, kasus korupsi, kasus kekerasan anak dan beberapa kasus lainnya. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Semarang - Organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah menggelar halaqah atau workshop tentang nilai-nilai agama yang menolak ajaran terorisme. Acara yang digelar di Universitas Muhammadiyah Semarang itu menghadirkan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan dan sejumlah cendekiawan muslim, seperti Azyumardi Azra.

“Ini bagian dari konsep Islam berkemajuan yang diusung Muhammadiyah, salah satunya mampu menyelesaikan persoalan dalam dirinya. Termasuk persoalan terorisme,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir di Semarang, Selasa, 3 Mei 2016.

Haedar memastikan organisasinya tak akan berubah dan terus melawan terorisme. “Islam dan pandangannya selalu berbasis nilai-nilai ajaran Islam. Tapi kami bergerak dalam kehidupan kebangsaan,” ucapnya.

Muhammadiyah meyakini konsep keislaman Indonesia adalah hidup bersanding dengan bangsa lain dalam pengertian keindonesiaan. Ia menjamin tak ada satu lembar benang kecil dalam organisasinya yang bergerak tanpa integrasi kebangsaan.

“Ini dibuktikan dalam dokumen Muktamar tahun lalu yang cukup lengkap. Muhammadiyah mengakui negara Pancasila sebagai darul ahdi wa syahada. NKRI Pancasila sebagai dasar filosofis menjadi fondasi bangsa dan negara,” katanya.

Direktur Eksekutif Maarif Institute—sebagai salah satu penyelenggara halaqah fiqih terorisme—Fajar Riza Ul Haq menyatakan kegiatan yang digelar melibatkan Muhammadiyah itu merupakan bentuk keresahan atas tindakan terorisme yang selama ini menjadikan pembajakan agama untuk mengeksploitasi ketidakadilan yang rentan memicu frustrasi dan kemarahan.

“Padahal tidak dibenarkan mengancam dan menyebarkan rasa ketakutan. Apalagi menghilangkan nyawa manusia, tanpa proses hukum yang adil,” ujarnya.

Ia menilai terorisme atas nama agama Islam disebabkan oleh penafsiran kitab suci Al-Quran secara sewenang-wenang. “Selama ini kelompok ekstremis dan teroris telah menyalahgunakan konsep-konsep seperti jihad, takfiri, baiat, dan khilafah, untuk tujuan kekerasan dan teror,” katanya.

Karena itu, terorisme sama sekali tidak sesuai dengan ajaran luhur Islam sebagai rahmat bagi semesta. Fajar menyebutkan pesan Al-Quran jelas: membunuh satu nyawa tak berdosa sama harganya dengan merusak alam semesta.

EDI FAISOL

Berita terkait

Timnas U-23 Kalah dari Irak, Ketua Umum PP Muhammadiyah: Seperti Politik, Kalah Menang Biasa

2 hari lalu

Timnas U-23 Kalah dari Irak, Ketua Umum PP Muhammadiyah: Seperti Politik, Kalah Menang Biasa

Haedar Nashir berpesan kepada punggawa Timnas U-23 dan para pendukungnya menyikapi kekalahan itu dengan bijaksana.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

2 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

3 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

3 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

5 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Gagal ke Final, Haedar Nashir: Pahlawan Bangsa Tanpa Mahkota Juara

5 hari lalu

Timnas U-23 Gagal ke Final, Haedar Nashir: Pahlawan Bangsa Tanpa Mahkota Juara

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan publik sebaiknya belajar cara berjuang kolektif bersama Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

6 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

7 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

Pesan Haedar Nashir untuk 4 Kader Muhammadiyah yang Bela Skuat Timnas U-23

7 hari lalu

Pesan Haedar Nashir untuk 4 Kader Muhammadiyah yang Bela Skuat Timnas U-23

Ada empat kader Muhammadiyah yang saat ini sedang membela skuat Timnas U-23, salah satunya Rizky Ridho.

Baca Selengkapnya

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir Ungkap Inspirasi Penting dari Keberhasilan Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

9 hari lalu

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir Ungkap Inspirasi Penting dari Keberhasilan Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memberi selamat kepada Timnas U-23 Indonesia yang lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya