Hemat Air, JK: Mandi Pakai Pancuran  

Reporter

Selasa, 3 Mei 2016 14:23 WIB

ilustrasi (web.orange.co.uk)

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan pentingnya efisiensi penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, di masa mendatang kebutuhan air semakin meningkat, sedangkan sumber air bersih semakin berkurang.

"Salah satu penghematan air bisa dengan penggunaan shower atau pancuran," kata Kalla saat membuka pameran Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF), Selasa, 3 Mei 2016, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. Penggunaan shower saat mandi, kata Kalla, bisa menghemat penggunaan air hingga 20 persen dibanding dengan gayung.

Menurut JK, penggunaan air untuk mandi, cuci, dan kakus lebih mendominasi dibanding penggunaan air untuk kebutuhan lainnya. Penggunaan air golongan menengah adalah 38 persen untuk mandi, 28 persen untuk toilet, dan 18 persen untuk mesin cuci. Sisanya digunakan untuk kebutuhan lain-lain, seperti makan, minum, dan mencuci tangan.

Dari fakta tersebut, Kalla mendorong masyarakat belajar menghemat penggunaan air, "Kalau Anda mandi dengan gayung, kira-kira Anda membutuhkan 18 liter air, tapi dengan pancuran, cuma 12 liter," kata Kalla. Penggunaan pancuran akan membuat jatuhnya air di badan lebih cepat merata.

Untuk mewujudkan efisiensi tersebut, Kalla juga meminta perusahaan air minum terus meningkatkan kualitas pelayanan air. Tekanan air dan kontinuitas pasokan air harus dijaga agar tidak ada kebocoran pipa air. Sebab, kebocoran pipa akan mempengaruhi tekanan dan pasokan air yang sampai di rumah-rumah pelanggan. "Jangan pagi-pagi mati. Karena itu, tekanannya harus baik. Jangan bocor karena akan pengaruh ke tekanan," ujarnya.

Peningkatan kualitas layanan air itu nantinya diharapkan berpuncak pada air yang bisa langsung diminum. Saat ini air dari perusahaan air minum daerah (PDAM) belum bisa langsung diminum. Masyarakat harus memasaknya terlebih dahulu atau menggunakan air minum kemasan. Selain mahal, penggunaan air minum kemasan merusak lingkungan karena menggunakan plastik. "Kalau air dapat diefisienkan, 10 persen pengeluaran dapat kita perbaiki."

Pameran IWWEF berlangsung pada 3-5 Mei 2016. Forum air minum dan air limbah ini akan mempertemukan para pengelola air minum dan sanitasi, dunia usaha, profesional, akademisi, dan masyarakat, serta pemangku kepentingan di pemerintahan pusat dan daerah. Pameran tersebut diikuti lebih dari 50 perusahaan di bidang utilitas air yang akan memamerkan teknologi terbaru.

Ketua Umum Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Rudie Kusmayadi mengatakan IWWEF menjadi momentum untuk mengejar target 10 juta sambungan yang dicanangkan pemerintah. "Dalam konteks ini, di IWWEF kami bisa mengkomunikasikan tentang sosialisasi target 10 juta sambungan. Dari situ kami bisa tahu mau berbuat apa," kata Rudie.

AMIRULLAH



lor:black;background:white;mso-ansi-language:ES-VE'>itas di Filipina yang memberikan informasinya," ujarnya.

Kelompok Abu Sayyaf menyandera ABK kapal Brahma 12 yang melewati perairan Filipina. Awalnya, mereka ingin menculik seorang pengusaha di Pulau Tawi-tawi, Filipina Selatan.

Namun rencana tersebut gagal lantaran pengawalan yang ketat. Selama dalam penyanderaan, 10 orang WNI ditempatkan di tempat yang aman oleh kelompok pimpinan Al Habsy ini.

Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya negosiasi dan diplomasi untuk menyelamatkan para sandera sejak 23 April 2016. Salah satu yang turut membantu negosiasi adalah Yayasan Sukma dan pemerintah otonomi Moro Selatan. Mereka menggunakan pendekatan pendidikan.

Presiden Joko Widodo mengatakan, meski 10 sandera telah bebas, pemerintah Indonesia masih berupaya membebaskan empat ABK WNI lain. Pemerintah pun berencana mengadakan pertemuan dengan Malaysia dan Filipina pada 5 Mei mendatang guna membahas keamanan di perairan perbatasan dan wilayah sekitarnya.

INGE KLARA SAFITRI


Advertising
Advertising

Berita terkait

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

12 Mei 2022

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Sector Ministers Meeting (SMM) air dan sanitasi 2022 yang akan dilaksanakan pada 18-19 Mei 2022 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

28 Juni 2019

Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

Perum Jasa Tirta II bekerja sama dengan Korea Water Resources Coperation (K-Water) dalam bidang pengelolaan sumber daya air di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Lindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama

10 Oktober 2017

Lindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama

Tiga kementerian menandatangani kerja sama untuk melindungi dan mengoptimalkan sumber air lewat fungsi situ, danau, embung, dan waduk (SDEW).

Baca Selengkapnya

Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer

1 Oktober 2017

Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah membangun dua embung baru yakni Embung Rawasari dan Embung Indulung.

Baca Selengkapnya

50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik

24 Agustus 2017

50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik

Pemerintah Pakistan sangat menaruh perhatian terhadap meningkatnya ancaman racun arsenik yang ditimbulkan dari sumber air.

Baca Selengkapnya

Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut

12 Agustus 2017

Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut

Lurah Pulau Untung Jawa Ade Slamet mengatakan warga pulaunya enggan mengkonsumsi air minum hasil penyulingan air laut menjadi air tawar.

Baca Selengkapnya

Penyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya  

12 Agustus 2017

Penyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya  

Dirut PAM Jaya Erlan mengatakan instalasi penyulingan air ini masih milik Kementerian Pekerjaan Umum.

Baca Selengkapnya

Lurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik  

12 Agustus 2017

Lurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik  

Lurah Ade mengatakan warga dijanjikan air suling sebanyak 80 meter kubik per hari.

Baca Selengkapnya

Air Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun

31 Juli 2017

Air Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun

Air keran di pemukiman, tak semua steril dari racun yang berbehaya bagi tubuh.

Baca Selengkapnya