Nasir Janjikan Pengurusan Guru Besar Hanya 1,5 Bulan  

Reporter

Selasa, 3 Mei 2016 00:49 WIB

Menteri Riset, teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir menguji coba teknologi Electronic Capacity Cancer Therapy (ECCT) buatan Warsito di CTECH Lab Edwar Technology,Tangerang Selatan,Senin (11/1). Alat tersebut mampu mendeteksi penyakit kanker dan diklaim pemerintah lebih canggih dari buatan Israel. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.MW20151101.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir menjanjikan kemudahan dalam pengurusan administrasi di Kementeriannya melalui program Pusat Informasi dan Pelayanan Terpadu (PINTU). Salah satu birokrasi yang dimudahkannya adalah program pengurusan guru besar yang hanya akan memakan waktu maksimal 1,5 bulan saja. "Banyak yang mengeluh pengurusan program guru besar memakan waktu 3-6 tahun, tapi dengan PINTU, hanya akan menghabiskan 1,5 bulan saja," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Senin, 2 Mei 2016.

Nasir mengakui, selain masalah lamanya pengurusan pengukuhan guru besar, banyak yang mengeluh kepadanya tentang lamanya pengurusan pembentukan program studi serta perguruan tinggi. "Masalah lain tentang banyak orang yang harus naik-turun ke berbagai lantai untuk mengurus keperluannya," katanya.

Program PINTU merupakan salah satu bentuk reformasi internal Kementeriannya. Dengan adanya unit pelayanan terpadu itu, setiap orang hanya perlu datang di kantor PINTU yang berlokasi di lantai satu Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Senayan. Di tempat ini, masyarakat bisa menyelesaikan pendaftaran mahasiswa asing, pengurusan izin program studi bidang penelitian, atau mengurus tentang izin lain. "Di sini, kami membatasi waktu proses di internal kami agar lebih cepat," kata Nasir.

Sekretaris Jenderal Kementerian Riset dan Teknologi, Ainun Naim, mengatakan, selain melakukan pengurusan izin, masyarakat bisa mencari informasi di PINTU. "Informasi tentang beasiswa S1 atau beasiswa dosen bisa dilayani dengan cepat dan mudah," katanya.

Selain datang ke kantor Kementerian melalui PINTU, pemerintah membuat call center Kementerian di 18661 untuk mencari informasi lebih lanjut. "Pengaduan masalah dan layanan informasi bisa ditanyakan di situ," kata Ainun.

Peresmian PINTU dilakukan berbarengan dengan peluncuran program Sistem Verifikasi Ijazah secara Online (SIVIL) dan Penomoran Ijazah Nasional (PIN). Ada pula program Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia (BUDI) yang dirilis Nasir pada perayaan Hari Pendidikan Nasional.

MITRA TARIGAN

Berita terkait

Beberapa Menteri Ini Ternyata Pernah Jadi Santri

22 Oktober 2021

Beberapa Menteri Ini Ternyata Pernah Jadi Santri

Santri sukses menunjukkan perannya dalam berbagai bidang salah satunya di lingkup pemerintahan. Mulai menjadi menteri hingga presiden

Baca Selengkapnya

Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

15 Juli 2020

Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

Honesti telah berkomunikasi dengan tim Kementerian Riset dan Teknologi terkait keperluan pembiayaan pengembangan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

CPNS 2019, Peminat Kementerian Riset dan Teknologi Paling Sedikit

27 November 2019

CPNS 2019, Peminat Kementerian Riset dan Teknologi Paling Sedikit

Persaingan dalam seleksi calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2019 semakin ketat, namun di sisi lain ada pula formasi yang sepi peminat.

Baca Selengkapnya

Menristek: Dosen PNS Tersangka Terancam Diberhentikan Sementara

3 Oktober 2019

Menristek: Dosen PNS Tersangka Terancam Diberhentikan Sementara

Rektor Insitut Pertanian Bogor (IPB) Dr Arif Satria menjelaskan pihaknya menunggu surat resmi penahanan atas dosen IPB bernama Abdul Basith.

Baca Selengkapnya

Menteri M. Nasir: Berpendapat Tidak Harus Dilakukan di Jalan

2 Oktober 2019

Menteri M. Nasir: Berpendapat Tidak Harus Dilakukan di Jalan

M. Nasir mengaku tak pernah menghalangi siapa saja mengemukakan pendapatnya, namun hal itu tidak harus dilakukan di jalan.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Unjuk Rasa Meluas, Menteri Nasir Kumpulkan Rektor PTN

30 September 2019

Antisipasi Unjuk Rasa Meluas, Menteri Nasir Kumpulkan Rektor PTN

Nasir mengajak para rektor untuk menciptakan suasana yang teduh menjelang pelantikan anggota DPR, serta Presiden dan Wakil Presiden.

Baca Selengkapnya

Kementerian Buka Program Dosen Merenung, Ini Tujuannya

15 Agustus 2019

Kementerian Buka Program Dosen Merenung, Ini Tujuannya

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menghelat program Dosen Merenung agar pengajar bisa mengembangkan potensi keilmuannya.

Baca Selengkapnya

Rektor Asing, Moeldoko: Diawali di Perguruan Tinggi Swasta

14 Agustus 2019

Rektor Asing, Moeldoko: Diawali di Perguruan Tinggi Swasta

Rencana mendatangkan rektor asing di Indonesia akan diberlakukan pertama kali untuk perguruan tinggi swasta.

Baca Selengkapnya

M Nasir: Rektor Asing Jangan Hanya Cari Pekerjaan di Indonesia

5 Agustus 2019

M Nasir: Rektor Asing Jangan Hanya Cari Pekerjaan di Indonesia

Dalam pemilihan rektor asing, M. Nasir berharap akan ada mekanisme yang berbeda dari ketentuan yang saat ini diterapkan, misalnya lewat pansel.

Baca Selengkapnya

Cegah Radikalisme, Menristek Minta Kampus Data Medsos Mahasiswa

26 Juli 2019

Cegah Radikalisme, Menristek Minta Kampus Data Medsos Mahasiswa

Menristekdikti meminta kampus mendata akun media sosial mahasiswa hingga pegawai untuk cegah radikalisme.

Baca Selengkapnya