TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Redaksi Suara Karya Lalu Mara Satriawangsa membantah kabar bahwa media yang dia pimpin akan gulung tikar pada Mei 2016. Lalu mengatakan belum ada keputusan berhenti menerbitkan berita hingga saat ini.
“Kemarin memang ada rapat membahas omset penjualan koran yang turun. Pada 2016, omset dari Januari sampai April saja turunnya drastis sekali. Namun kami akan terus bertahan,” ujar Lalu saat dihubungi, Kamis, 28 April 2016.
Lalu mengatakan memang saat rapat ada redaktur yang memberi masukan untuk tutup, tapi itu baru saran dan belum diputuskan. Lalu yakin medianya akan terus terbit dan bisa melewati masa-masa sulit seperti saat ini.
Sebelumnya beredar pesan yang mengabarkan bahwa koran Suara Karya akan terbit terakhir kalinya pada 2 Mei 2016. Koran yang identik dengan Partai Golongan Karya itu dikabarkan kesulitan membiayai kebutuhan kertas dan percetakan. Selain itu, Suara Karya juga diberitakan menunggak uang sewa gedung, gaji karyawan selama tiga bulan, dan sejumlah utang lain.
Suara Karya diterbitkan PT Suara Rakyat Membangun sejak 1 Maret 1986. Sejumlah politikus Partai Golkar ada di belakang berdirinya Suara Karya. Pendirinya adalah Ali Moertopo, Soedjono Hoemardani, dan Sapardjo. Sedangkan Aburizal Bakrie, M. Jusuf Kalla, dan Akbar Tandjung menjadi penasihat media ini.
Pasar Periklanan Melemah, Vice Media Terancam Bangkrut?
3 Mei 2023
Pasar Periklanan Melemah, Vice Media Terancam Bangkrut?
Perusahaan yang menaungi berbagai media populer seperti Vice dan Motherboard itu menyatakan salah satu penyebab perusahaan terancam bangkrut adalah kondisi pasar periklanan yang kian lemah.