TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menegaskan, pintu islah masih terbuka untuk Djan Faridz, Ketua Muktamar Kubu Jakarta. "Yang belum masuk, kami membuka diri terus islah, mengupayakan islah," kata Arsul di gedung Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Rabu, 27 April 2016.
Arsul mengatakan saat ini Djan faridz, Humprey Djemat, dan Dimyati Natakusumah menolak kepengurusan PPP hasil muktamar di Pondok Gede yang sudah disahkan Kementerian Hukum dan HAM.
Kepengurusan PPP saat ini, kata Arsul, ibarat bola yang memiliki benjolan karena belum solid. "Islah ini kan ibarat bulat, ada benjolan sedikit. Dengan adanya kubu muktamar, yang belum diharapkan akan bergabung," ujarnya.
Meski demikian, Arsul mengatakan tak akan menghalangi pihak-pihak yang ingin menggugat hasil islah di Pondok Gede beberapa waktu lalu itu. "Karena itu hak setiap warga negara, yang pasti pintu islah tidak akan berakhir," ucap Arsul.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menerbitkan surat keputusan tentang pengesahan susunan personalia DPP PPP masa bakti 2016-2021. Dalam surat keputusan bernomor M.HH-06.AH.11.012016 itu, disebutkan ketua umum dijabat Romahurmuziy dan sekretaris jenderal dijabat Arsul Sani.
"Dengan demikian, kepengurusan Bandung yang kita aktifkan dengan tugas untuk melaksanakan muktamar yang rekonsiliatif berkeadilan sudah tidak berlaku lagi dan digantikan dengan keputusan ini," kata Yasonna di kantornya, Rabu, 27 April 2016.
Kini, total pengurus partai berjumlah 146 orang, terdiri atas seorang ketua umum, seorang sekretaris jenderal, seorang bendahara, sebelas wakil ketua umum, dan sisanya menjabat ketua bidang.
MAYA AYU PUSPITASARI
Berita terkait
Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi
4 hari lalu
Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.
Baca SelengkapnyaDaftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN
7 hari lalu
Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.
Baca SelengkapnyaMendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol
9 hari lalu
Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.
Baca SelengkapnyaBamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik
34 hari lalu
Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.
Baca SelengkapnyaPilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya
34 hari lalu
Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaPPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno
39 hari lalu
PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.
Baca SelengkapnyaPrabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi
40 hari lalu
LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.
Baca SelengkapnyaAlasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024
42 hari lalu
Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.
Baca Selengkapnya8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?
42 hari lalu
PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?
Baca SelengkapnyaPartai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen
42 hari lalu
Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?
Baca Selengkapnya