Menteri Lukman: Sarana Pendidikan Bagus Tangkal Radikalisme

Reporter

Rabu, 27 April 2016 04:00 WIB

Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin menberikan keterangan kepada wartawan setelah membuka Rapat Kerja Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016, di Asrama Haji Sudiang, Makassar, 11 April 2016. TEMPO/Sakti Karuru

TEMPO.CO, Surabaya – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin optimistis perbaikan sarana dan prasarana pendidikan perguruan tinggi Islam mampu menangkal gerakan radikalisasi di masyarakat.

“Keberadaan perguruan tinggi keagamaan yang semakin baik, artinya semakin memberikan peningkatan kualitas pemahaman agama di masyarakat. Seperti adanya infrastruktur yang bagus ini,” kata Lukman usai meresmikan menara kembar (twin towers) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Selasa, 26 April 2016. Pembangunan menara kembar itu mendapat pinjaman lunak dari Islamic Development Bank (IDB).

Apabila kualitas pemahaman terhadap nilai-nilai keagamaan meningkat, ujar Lukman, paham radikal dan ekstrem tidak punya peluang mengisi ruang-ruang pemahaman masyarakat. Sehingga, hanya pemahaman yang substantif dan esensial yang didapat. “Ini sangat signifikan dalam upaya keberagamaan masyarakat Indonesia di tengah-tengah keragaman."

Lukman mengapresiasi langkah IDB yang memberikan pinjaman lunak (soft loan) kepada perguruan tinggi Islam di Indonesia. "Bantuan anggaran dari IDB ini sangat signifikan untuk mendukung perbaikan kualitas perguruan tinggi serta kualitas keagamaan di Indonesia," kata dia.

Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Abd A'la menuturkan kampusnya bertekad mengembangkan Islam Indonesia. Menurutnya lembaga pendidikan yang dia pimpin punya kewajiban mengenalkan Islam Indonesia yang toleran dan ramah.

Caranya dengan memahamkan bagaimana agama mengapresiasi tradisi-tradisi dan kearifan lokal sesuai yang ada di Indonesia. “Tidak ada ruang bagi pemahaman radikal,” tuturnya.

Staf Ahli Bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal Kemenkeu, Isa Rachmatarwata berujarn terdapat lebih dari 70 pembangunan perguruan tinggi di Indonesia yang mendapat kucuran pinjaman lunak dari IDB. “Dan perlu diingat, suatu saat kita akan kembalikan,” katanya.

Bantuan modal tersebut diberikan melalui kerja sama dengan pemerintah Indonesia serta beberapa juga diberikan ke perguruan tinggi secara langsung. "Anggaran yang diberikan IDB kepada pemerintah Indonesia dan sejumlah perguruan tinggi diberikan secara bertahap," tuturnya.

Pinjaman dana dari IDB tersebut dimanfaatkan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel untuk membangun tujuh gedung baru sejak 2010. Yakni gedung Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syariah, laboratorium bersama, sport center, serta twin towers yang terdiri dari tiga gedung.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

13 hari lalu

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

14 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

25 hari lalu

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.

Baca Selengkapnya

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

26 hari lalu

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?

Baca Selengkapnya

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

27 hari lalu

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama

Baca Selengkapnya

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

28 hari lalu

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

32 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

36 hari lalu

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

Kemenag mewajibkan calon pengantin ikut bimbingan perkawinan. Jika tidak, pengantin tak bisa mencetak buku nikah.

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya