Dugaan Korupsi KPU Mojokerto, Polisi Temukan Kejanggalan  

Reporter

Selasa, 26 April 2016 09:56 WIB

ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Mojokerto - Penyidik Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Mojokerto, Jawa Timur, terus mendalami penyelidikan dugaan korupsi anggaran pemilihan kepala Kabupaten Mojokerto pada 2015 senilai Rp 30 miliar.

Polisi menilai ada kejanggalan dalam laporan pertanggungjawaban (LPJ) kegiatan pilkada 2015 yang diserahkan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mojokerto kepada penyidik Polres Mojokerto.

“Jumlahnya bisa pas dengan nilai anggaran yang ada. Bagi kami ini tidak lazim,” kata Kepala Polres Mojokerto Ajun Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto, Selasa, 26 April 2016.

Menurut Budhi, perlu diselidiki penggunaan anggaran pada setiap kegiatan yang dilakukan KPU Kabupaten Mojokerto. Dalam pilkada 2015, KPU Kabupaten Mojokerto mendapat dana hibah dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto Rp 30 miliar.

Pencairan dana dilakukan dalam tiga termin. Dari anggaran tersebut, yang digunakan Rp 21,4 miliar dan tersisa Rp 8,56 miliar. Sisa dana dan bunganya telah dikembalikan ke kas daerah.

Budhi memberikan gambaran, satu termin cair Rp 5 miliar. Penggunaannya pun bisa pas Rp 5 miliar. Hal itu dinilai janggal. Dalam setiap penggunaan anggaran untuk suatu kegiatan, biasanya tidak selalu sesuai dengan plafon anggaran yang diterima. Harga sebuah barang, misalnya, pasti ada selisih dari yang dianggarkan.

Meski begitu, Budhi belum bisa menyimpulkan telah terjadi manipulasi dalam LPJ pilkada oleh KPU Kabupaten Mojokerto. “Saya tidak menyimpulkan seperti itu. Tapi pengalaman kami tidak pernah membuat kegiatan yang penggunaan anggarannya bisa pas dengan plafon anggaran yang disediakan,” ujarnya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mojokerto Ajun Komisaris Budi Santoso menjelaskan, penyidik telah meminta keterangan sejumlah pihak. Di antaranya Ketua dan Sekretaris KPU Kabupaten Mojokerto, Kepala Bidang Anggaran Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA), Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), dan Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada Kabupaten Mojokerto.

“Keterangan dari BPKA dan Bakesbangpol dibutuhkan karena pos anggaran pilkada berhubungan dengan dua instansi ini,” ucap Budi.

Budi mengatakan penyidik masih berupaya mengumpulkan sejumlah bahan untuk memperkuat sangkaan korupsi. Hingga saat ini belum semua data diserahkan oleh KPU Kabupaten Mojokerto kepada penyidik.

Jika keterangan saksi dan data autentik sudah dirasa cukup, penyidik akan melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah sudah cukup bukti untuk dinaikkan ke tahap penyidikan.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

KPU DKI Jawab Soal Video Viral Suara Prabowo-Gibran 713 di Sirekap Padahal Belum Diinput KPPS

18 Februari 2024

KPU DKI Jawab Soal Video Viral Suara Prabowo-Gibran 713 di Sirekap Padahal Belum Diinput KPPS

KPU DKI telah menelusuri konten video viral yang menyebut Prabowo-Gibran raih 713 suara di Sirekap padahal KPPS belum menginput ke sistem.

Baca Selengkapnya

Polres Payakumbuh Peringati Hari Bhayangkara ke-77

3 Juli 2023

Polres Payakumbuh Peringati Hari Bhayangkara ke-77

AKBP Wahyuni menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi terutama kepada Pemko Payakumbuh

Baca Selengkapnya

Mutilasi di Bogor, Polisi Sebut Pelaku dan Korban Tinggal Bersama, Bermotif Pertengkaran

18 Maret 2023

Mutilasi di Bogor, Polisi Sebut Pelaku dan Korban Tinggal Bersama, Bermotif Pertengkaran

Kepolisian Resor Bogor mengungkap kasus penemuan potongan tubuh manusia atau mayat mutilasi dalam koper berwarna merah di Desa Singabangsa.

Baca Selengkapnya

Jelang Ramadan, Kodim dan Polres Metro Depok Pantau Harga Sembako di Pasar

18 Maret 2023

Jelang Ramadan, Kodim dan Polres Metro Depok Pantau Harga Sembako di Pasar

Kodim 0508/Depok bersama Polres Metro Depok bersinergi untuk memastikan stok dan stabilitas harga Sembako jelang Ramadan 1444 Hijriyah

Baca Selengkapnya

Prank Paula Verhoeven Korban KDRT Baim Wong, Ternyata buat Konten

3 Oktober 2022

Prank Paula Verhoeven Korban KDRT Baim Wong, Ternyata buat Konten

Paula Verhoeven dan Baim Wong terancam sanksi penjara akibat melakukan 'prank' dengan menyampaikan pengaduan palsu KDRT.

Baca Selengkapnya

Menjelang Keputusan PPKM, Polres Cianjur Berlakukan Sistem Ganjil Genap

9 Agustus 2021

Menjelang Keputusan PPKM, Polres Cianjur Berlakukan Sistem Ganjil Genap

Polres Cianjur, Jawa Barat, memberlakukan sistem ganjil genap di sepanjang Jalan Mangunsarkoro, menjelang keputusan soal nasib PPKM.

Baca Selengkapnya

Polres Karawang Siapkan Ribuan Tolo - Tolo di Jalur Mudik 2019

24 Mei 2019

Polres Karawang Siapkan Ribuan Tolo - Tolo di Jalur Mudik 2019

Polres Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyiapkan ribuan tolo-tolo atau tiang pembatas jalan di jalur mudik 2019.

Baca Selengkapnya

Tahanan Kabur Polres Kepulauan Seribu Tertangkap, Polisi: Lagi..

27 September 2018

Tahanan Kabur Polres Kepulauan Seribu Tertangkap, Polisi: Lagi..

Masih ada sembilan tahanan kabur Polres Kepulauan Seribu yang berkeliaran di luar sana.

Baca Selengkapnya

Tahanan Kabur, Kapolres Kepulauan Seribu: Anggota Lalai Dihukum

25 September 2018

Tahanan Kabur, Kapolres Kepulauan Seribu: Anggota Lalai Dihukum

Kapolres Kepulauan Seribu Ajun Komisaris Besar Polisi Victor Siagian mengatakan akan menindak anggotanya yang lalai mengawasi sehingga tahanan kabur.

Baca Selengkapnya

Berapa Jatah Bos Polres Kediri dari Pungli SIM? Ini Rinciannya

24 Agustus 2018

Berapa Jatah Bos Polres Kediri dari Pungli SIM? Ini Rinciannya

Menurut Tim Saber Pungli Polda Jawa Timur setoran untuk jatah pejabat Polres Kediri dari pungli SIM diberikan setiap pekan.

Baca Selengkapnya