Kalla Minta Dana Transfer Tidak untuk Membangun Kantor  

Reporter

Senin, 25 April 2016 14:26 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X (kiri) didampingi Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo (kanan) berkeliling mengunjungi stand pameran pada acara peringatan hari otonomi daerah ke-20 di alun-alun Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, 25 April 2016. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Kulon Progo - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta, dana transfer yang semakin besar yang diberikan ke daerah tidak digunakan untuk membangun kantor. Dalam peringatan Hari Otonomi Daerah yang diadakan di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, 25 April 2016, Kalla menyatakan besaran dana transfer daerah mulai 2015 naik menjadi Rp 770 triliun dari semula Rp 220 triliun.

Besaran dana transfer itu mencakup 34 provinsi serta 514 kabupaten dan kota yang ada di Indonesia. Dana transfer sebesar Rp 77 triliun itu, kata Kalla, hampir sama besar dengan dana transfer untuk kementerian dan kelembagaan. Karena itu, Kalla meminta daerah menggunakannya secara optimal untuk kepentingan masyarakat.

“Jangan diutamakan untuk bangun kantor, tapi untuk bangun jalan, jembatan, bendungan, dan fasilitas yang langsung untuk kepentingan publik,” kata Jusuf Kalla saat menyampaikan pidato peringatan Hari Otonomi Daerah di Alun-alun Wates Kulon Progo, Senin.

Kalla juga meminta bupati dan wali kota untuk meningkatkan kemampuan kinerja aparat desa dalam mengelola dana desa. Pada 2016, besaran dana desa yang dikucurkan senilai Rp 47 triliun. “Tanpa peningkatan kemampuan aparat desa, dana akan sia-sia,” kata Jusuf Kalla.

Dalam kesempatan itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjelaskan, untuk pertama kalinya peringatan Hari Otonomi Daerah dilakukan di daerah pada 2016 ini. Untuk selanjutnya juga akan digelar di daerah. “Tidak selalu di Istana Negara. Biar ada kedekatan antara pusat dan daerah,” kata Tjahjo.

Dalam peringatan tersebut, Tjahjo mengumumkan sejumlah kabupaten, kota, dan provinsi yang menyabet penghargaan dari pemerintah pusat. Daerah dengan kinerja terbaik adalah Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Sedangkan 10 kabupaten terbaik adalah Tulungagung, Pinrang, Sidoarjo, Pasaman, Nganjuk, Bantul, Lamongan, Kudus, Kulon Progo, dan Bintan. Untuk 10 kota terbaik adalah Surabaya, Semarang, Probolinggo, Samarinda, Madiun, Balikpapan, Surakarta, Malang, Blitar, dan Mojokerto.

Kabupaten Kulon Progo selama tiga tahun berturut-turut mendapat prestasi dalam penyelenggaraan kinerja pemerintahan. “Awalnya dapat peringkat pertama, keempat, lalu kelima,” kata Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo saat ditemui seusai peringatan Hari Otonomi Daerah.

Menurut Hasto, penghargaan yang diterima Kulon Progo meliputi penilaian untuk evaluasi penyelenggaraan bidang kesehatan, pendidikan, keuangan, dan akuntabilitas publik. Misalnya, di bidang kesehatan ada kebijakan rumah sakit tanpa kelas. Dalam kebijakan tersebut, apabila masyarakat miskin tidak mendapatkan kamar opname kelas III, bisa menggunakan kelas II, atau meningkat ke kelas I.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

11 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

11 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

12 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

5 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

5 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

10 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

10 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

10 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya