Banjir Bandang di Sarolangun Akibat Pembalakan Liar  

Reporter

Minggu, 24 April 2016 14:14 WIB

Ilustrasi banjir. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jambi - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi Arif Munandar mengatakan banjir bandang yang menerjang lima desa di Kecamatan Batangasai, Kabupaten Sarolangun, Jambi, 22 April lalu, diakibatkan pembalakan liar. “Terjadi kerusakan ekosistem,” ujarnya kepada Tempo, Ahad, 24 April 2016.

Menurut Arif, kondisi hutan di sepanjang daerah aliran Sungai Batangasai sudah rusak. Selain akibat aksi pembalakan liar, banjir tersebut terjadi karena alih fungsi lahan untuk dijadikan kawasan perkebunan serta aktivitas penambangan emas tanpa izin.

Arif menjelaskan, saat curah hujan tinggi, banjir bandang sangat mudah terjadi. Kalau ekosistemnya terjaga, tidak akan terjadi banjir meski curah hujan tinggi. "Kami menilai sudah jelas apa yang menjadi penyebab terjadinya banjir bandang,” ujarnya.

Arif mengatakan saat ini hampir semua korban banjir bandang di Batangasai sudah kembali ke rumah masing-masing. Hanya tersisa tiga keluarga yang masih mengungsi di rumah keluarganya. Rumah mereka hanyut tersapu bah. “Genangan air sudah mulai surut,” ucapnya.

Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten Sarolangun, kata Arif, telah memberikan bantuan berupa beras, selimut, mi instan, lauk-pauk, serta obat-obatan.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jambi Musri Nauli menyebutkan kerusakan ekosistem menjadi penyebab utama terjadinya banjir bandang di Kecamatan Batangasai.

Musri mengatakan banjir serupa akan terus berulang bila pemerintah tidak tegas dan secepatnya melakukan perbaikan hutan di kawasan daerah aliran sungai. Terbukti, hanya berselang sebulan, sudah terjadi dua kali banjir bandang di Kabupaten Sarolangin. Sebelumnya, banjir pada 28 Maret 2016 melanda Kecamatan Limun.

Musri menjelaskan, dua peristiwa banjir bandang itu terjadi karena daerah aliran Sungai Batangasai dan Sungai Batang Limun rusak parah. Banjir bandang membawa material berupa potongan batang kayu bekas aksi perusakan hutan. “Harus segera dilakukan reboisasi," tuturnya.

SYAIPUL BAKHORI

Berita terkait

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

14 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

14 jam lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

14 jam lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

23 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

1 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

2 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

2 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

3 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

4 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya