Jenazah Siyono Wangi, Ini Kata Ketua PP Muhammadiyah

Reporter

Senin, 18 April 2016 13:22 WIB

Ketua Umum PP Muhammadyah periode 2015-2020, Haedar Nashir saat wawancara dengan wartawan usai ditetapkan sebagai Ketua Umum Muhammadyah pada Muktamar ke-47 di Makassar. TEMPO/Muhammad Yunus

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah informasi soal autopsi terhadap jenazah terduga teroris Siyono beredar. Salah satunya menyebutkan jenazah Siyono mengeluarkan aroma wangi ketika hendak diautopsi.

Sembilan dokter umum Muhammadiyah dan satu dokter forensik Kepolisian Daerah Jawa Tengah dilibatkan dalam autopsi pada 3 April lalu di kompleks pemakaman Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah itu.

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan cerita di balik autopsi tersebut dalam wawancara khusus dengan Tempo, Kamis pekan lalu. Berikut ini petikan wawancaranya, yang selengkapnya bisa dibaca di Majalah Tempo terbaru, Senin, 18 April 2016.

Benarkah autopsi diprakarsai tim dokter Muhammadiyah?
Soal autopsi, Muhammadiyah punya 10 fakultas kedokteran dan 154 rumah sakit. Selama ini, kalau ada bencana, tim dokter sudah terbiasa bekerja sama untuk fungsi kemanusiaan. Nah, ketika Komnas HAM mengajak untuk melakukan autopsi, kami menyediakan dokter. Jadi bukan Muhammadiyah yang melakukan autopsi, melainkan karena diajak Komnas HAM. Sebagai akuntabilitas, kami juga mengajak dokter forensik dari kepolisian. Itu bagian dari keterbukaan bahwa kami tidak sembunyi-sembunyi melakukannya. Seandainya polisi tidak mendukung, mereka tidak akan menugasi dokter forensiknya itu.

Hasil autopsi menyebutkan penyebab kematian yang berbeda dengan versi polisi. Apa langkah selanjutnya?
Serahkan ke publik. Muhammadiyah prinsipnya berdakwah. Kami melakukan advokasi dan mengumumkan hasilnya itu dalam rangka dakwah. Tergantung kita semua sebagai bangsa mau melangkah seperti apa. Muhammadiyah tidak ingin memaksakan apa pun. Tentu kami mengharapkan perbaikan kerja Densus 88. Saya pikir bangsa ini tumbuh menjadi besar dan kuat karena belajar dari kesalahan. Kita manusia ataupun institusi kalau berbuat salah maunya menutupi, tidak mengakui, ataupun mencari apology. Tapi untuk jangka panjang, semua akan terungkap; yang baik dan yang buruk. Hukum sunatullah itu tidak bisa dihindari oleh siapa pun. Jadi bangsa yang besar itu adalah bangsa yang belajar dari kesalahannya.

(Polisi menyebut Siyono meninggal karena perdarahan rongga otak akibat perkelahian satu melawan satu dengan anggota Detasemen Khusus Antiteror 88 yang mengawalnya. Sedangkan hasil autopsi penyebab kematian adalah patahnya lima tulang rusuk kiri ke arah dalam sehingga menusuk saraf jantung dan menimbulkan perdarahan. Juga tidak ada luka yang mengindikasikan adanya perlawanan oleh Siyono.)

Ada kabar yang menyebutkan jenazah Siyono tidak membusuk dan mengeluarkan wangi. Benarkah?
Pertama, itu adalah penyakit media sosial. Kedua, selalu ada komodifikasi mitos. Dan itu paling laku di media. Jadi, kalau kita muslim yang rasional, muslim yang akidahnya hanif, tidak percaya terhadap hal-hal yang seperti ini. Sebaiknya tanyakan saja ke yang bilang begitu. Dari tim forensik tidak ada laporan mengenai hal itu.

TITO SIANIPAR

Berita terkait

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

2 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

4 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

4 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

16 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

18 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya

Tetapkan 1 Syawal pada 10 April, Catat Lokasi Salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di Jakarta

18 hari lalu

Tetapkan 1 Syawal pada 10 April, Catat Lokasi Salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di Jakarta

Berikut lokasi salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di wilayah Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024

18 hari lalu

Hilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024

Keputusan berdasar pada Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang jadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Baca Selengkapnya

Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

19 hari lalu

Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?

Baca Selengkapnya

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

19 hari lalu

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?

Baca Selengkapnya