Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Muhammadiyah Dituding Pro Teroris, Ini Kata Ketuanya  

image-gnews
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir beserta Muhadjir Effendy dan Busyro Muqoddas menemui wartawan usai audiensi dengan Kapolri di Mabes Polri Jakarta, 4 April 2016. TEMPO/Inge Klara
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir beserta Muhadjir Effendy dan Busyro Muqoddas menemui wartawan usai audiensi dengan Kapolri di Mabes Polri Jakarta, 4 April 2016. TEMPO/Inge Klara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kematian terduga teroris Siyono ketika berada dalam penanganan Detasemen Khusus Antiteror 88 mencuat karena keterlibatan Muhammadiyah. Advokasi untuk keluarga Siyono oleh organisasi keagamaan itu mendapat sorotan bahwa Muhammadiyah pro teroris.

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menjawab hal itu dalam wawancara khusus dengan Tempo, akhir pekan lalu. Berikut ini petikan wawancaranya.

Bagaimana awal keterlibatan Muhammadiyah dalam kasus Siyono?
Penting untuk diketahui, perspektif Muhammadiyah mengenai terorisme dulu. Sebab, karena peristiwa ini, muncul mispersepsi dan sempat ada ungkapan, siapa yang membela Siyono, berarti mendukung teroris. Simplifikasi semacam itu karena adanya ketidakpahaman bagaimana Muhammadiyah memandang terorisme.

Muhammadiyah sudah lama memandang terorisme dan kekerasan atas nama agama merupakan bentuk fasad fil ardh atau sesuatu yang merusak kehidupan. Menghilangkan satu nyawa sama dengan menghilangkan seribu nyawa. Sebaliknya, menjaga satu nyawa sama dengan memelihara seluruh hidup umat. Teologi Islam yang memuliakan harga sebuah nyawa itu lahir dari pemahaman yang mendalam bahwa manusia adalah makhluk yang dimuliakan Allah. Bahkan, menyembelih binatang saja tidak boleh menyakiti. Harus dengan pisau yang tajam. Artinya, ada etika dalam Islam.

Karena itu, baik terorisme maupun antiteror, tidak boleh menghilangkan nyawa manusia begitu saja. Terorisme kita tentang karena menciptakan rasa takut dan bahkan menghilangkan nyawa manusia. Tapi tindakan antiteror juga tidak boleh menghilangkan nyawa semena-mena. Tindakan koersif juga harus ada dalam koridor hukum yang menghormati asas praduga tak bersalah dan mengindahkan nilai-nilai kemanusiaan. Jangan sampai memberantas terorisme justru menciptakan teroris baru.

Lalu apa alasan Muhammadiyah bersedia mengadvokasi kasus Siyono?
Muhammadiyah adalah organisasi kemasyarakatan yang pintunya terbuka bagi siapa saja. Ada yang datang karena masalah suami-istri, urusan mencari pekerjaan, juga orang Gafatar yang merasa jadi korban. Ketika didatangi istri Siyono, sebagai tuan rumah, kami terbuka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, kasus Siyono sudah menjadi konsumsi publik. Kalau disembunyikan, orang akan terus bertanya. Bisa juga orang jadi ketakutan, misalnya, ternyata salah tangkap. Itu dampaknya lebih luas. Kalau ditutup-tutupi, justru jadi pertanyaan buat polisi, pemerintah, civil society, bahkan buat media. Apa arti hadir kita di republik ini dalam konteks kebangsaan dan kemanusiaan?

Muhammadiyah memandang kasus ini perlu diungkap. Muhammadiyah juga tidak sembunyi-sembunyi. Kami ketemu Kepala Polri. Dan setiap ada temuan, kami publikasi ke media supaya lebih terang. Hukum harus ditegakkan, seperti dulu kasus Imam Samudra, Amrozi, dan Muklas, yang terbilang kelas utama, akhirnya dibawa ke ranah hukum dan transparan. Ada kepastian hukum. Meski mereka dihukum mati, tidak ada yang menggugat karena ada proses hukum yang pasti.

Wawancara lengkap dengan Haedar Nashir bisa dibaca di Majalah Tempo terbaru yang terbit Senin, 18 April 2016.

TITO SIANIPAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wakil Menteri Agama Prediksi Lebaran Jatuh 10 April 2024 Sama Dengan Muhammadiyah, Ini Penjelasannya

1 hari lalu

Ilustrasi persiapan Lebaran Ketupat atau Lebaran Syawal. ANTARA/Siswowidodo
Wakil Menteri Agama Prediksi Lebaran Jatuh 10 April 2024 Sama Dengan Muhammadiyah, Ini Penjelasannya

Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki memprediksi Lebaran jatuh pada Rabu, 10 April 2024, sama dengan yang telah ditetapkan Muhammadiyah


PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

5 hari lalu

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketua Umum PBNU Gus Yahya berjabat tangan usai menggelar pertemuan di Kantor PBNU Jakarta, Kamis 25 Mei 2023. TEMPO/Mirza Bagaskara
PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

KPU menetapkan Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024. Begini tanggapan PBNU dan PP Muhammadiyah, dua ormas terbesar di Indonesia.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

6 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Sikap PBNU dan Muhammadiyah atas Penetapan Hasil Pemilu 2024

6 hari lalu

Sikap PBNU dan Muhammadiyah atas Penetapan Hasil Pemilu 2024

PBNU mengajak semua pihak bersatu lagi dan Muhammadiyah mengajak masyarakat legawa menerima hasil Pemilu 2024.


Lebaran Tanggal Berapa? Cek Jadwalnya Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

7 hari lalu

Lebaran tanggal berapa? Kemungkinan ada perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah. Berikut ini jadwal serta tanggal cuti bersama. Foto: Canva
Lebaran Tanggal Berapa? Cek Jadwalnya Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

Lebaran tanggal berapa? Kemungkinan ada perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah. Berikut ini jadwal serta tanggal cuti bersama.


Eks Danjen Kopassus Soenarko Ikut Demo Kecurangan Pemilu Depan KPU, Apa Alasannya? Berikut Profilnya

11 hari lalu

Mantan Danjen Kopassus, Soenarko. Dok.TEMPO/ Yosep Arkian
Eks Danjen Kopassus Soenarko Ikut Demo Kecurangan Pemilu Depan KPU, Apa Alasannya? Berikut Profilnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko membenarkan pihaknya akan terlibat dalam unjuk rasa di depan KPU hari ini. Ini profil dan alasannya turut demo.


Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

12 hari lalu

(ki-ka) Pengurus Formas LKSA - PSAA, Jasra Putra bersama pengurus Panti Asuhan Dapur Yatim Baleendah, Devi Susiana dan Komisioner KPAI, Rita Pranawati menjelaskan foto-foto terkait penyergapan panti oleh Densus 88 Anti Teror saat konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, 19 Januari 2016. TEMPO/Amston Probel
Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.


Hasil Pemilu 2024 Diprediksi Digugat, Ketum PP Muhammadiyah: MK Harus Berani Transparan dan Jujur

14 hari lalu

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Tempo/Pribadi Wicaksono
Hasil Pemilu 2024 Diprediksi Digugat, Ketum PP Muhammadiyah: MK Harus Berani Transparan dan Jujur

Pada proses menjelang Pemilu 2024, di kalangan masyarakat telah muncul ketidakpercayaan atau distrust pada lembaga-lembaga tinggi negara, seperti MK.


Abdul Mu'ti: Masjid Muhammadiyah Saat Tarawih Tak Gunakan Pengeras Suara Luar

17 hari lalu

Warga Muhammadiyah melaksanakan salat Tarawih pertama di Masjid Jami Al Huda Muhammadiyah, Tebet Timur, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/M Risyal Hidayat
Abdul Mu'ti: Masjid Muhammadiyah Saat Tarawih Tak Gunakan Pengeras Suara Luar

Abdul mengatakan, sudah sejak awal di Masjid Muhammadiyah, tidak ada Tarawih dan Tadarus dengan pengeras suara luar.


Alasan Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 1445 H Pada Selasa, 12 Maret 2024, Ini Poin-poinnya

18 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Alasan Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 1445 H Pada Selasa, 12 Maret 2024, Ini Poin-poinnya

Pemerintah menetapkan awal puasa Ramadan 1445 Hijriah pada Selasa, 12 Maret 2024. Apa saja alasan Menteri Agama Yaqut dalam sidang Isbat?