TEMPO.CO, Jakarta -Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memerintahkan tim reaksi cepat memantau dampak gempa Jepang. Tim ini siap diminta mengirikan bantuan sewaktu-waktu jika diminta.
“Kepala BNPB Willem Rampangilei memerintahkan tim reaksi cepat kami,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis kepada Tempo, Sabtu, 16 April 2016.
Prefektur Kumamoto, Pulau Kyushu, Jepang Selatan, akhir pekan ini berkali-kali diguncang gempa dangkal. Kamis, 14 April 2016, pukul 21.27 gempa berkekuatan 6,4 sekala richter di kedalaman 10 kilometer menggoyang permukiman pada penduduk. Gempa kembali terjadi Sabtu pukul 01.25. Kali ini kekuatan gempa mencapai 7,3 skala richter.
Baca: Jepang Kerahkan Pasukan Militer untuk Korban Gempa
Pemerintah Jepang masih mengupayakan penanganan darurat, berfokus pada pencarian dan penyelamatan korban. Jumlah korban tewas belum dapat dipastikan. Yoshihide Suga, juru bicara pemerintah Jepang, dalam keterangannya kepada media mengumumkan lebih dari 1.500 orang cedera, 80 di antaranya mengalami luka serius, akibat dua gempa di barat daya Pulau Kyushu. Sejumlah infrastruktur maupun beberapa bangunan di sana runtuh.
Sekitar 44 ribu orang dievakuasi pukul 10.00 pagi tadi. Peringatan dini tsunami telah dicabut, tapi sebagian masyarakat masih belum berani ke daerah pesisir pantai. Pemerintah Jepang menambah 20 ribu personel tentara untuk antisipasi penanganan darurat, dengan menambah logistik dan peralatan.
GHOIDA RAHMAH
Berita terkait
Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan
11 jam lalu
Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah
21 jam lalu
Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.
Baca SelengkapnyaDelegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku
1 hari lalu
Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman
Baca SelengkapnyaDubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang
1 hari lalu
Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)
Baca SelengkapnyaTak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
2 hari lalu
Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.
Baca SelengkapnyaFakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam
2 hari lalu
Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.
Baca SelengkapnyaMenlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
2 hari lalu
Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.
Baca SelengkapnyaBima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia
2 hari lalu
Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.
Baca SelengkapnyaBandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?
2 hari lalu
Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.
Baca SelengkapnyaWarga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali
2 hari lalu
BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.
Baca Selengkapnya