Pemkot Surakarta Kesulitan Bersihkan Sampah di Bengawan Solo

Reporter

Kamis, 14 April 2016 23:30 WIB

Sejumlah penumpang antre untuk menyeberangi Sungai Bengawan Solo dengan menggunakan perahu tambang di Desa Trucuk, Kec. Trucuk, Bojonegoro, Jatim, Rabu (25/4). ANTARA/Aguk Sudarmojo

TEMPO.CO, Surakarta - Pemerintah Kota Surakarta belum menemukan solusi untuk mengatasi sampah di Sungai Bengawan Solo. Padahal, persoalan sampah merugikan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat hingga ratusan juta rupiah.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta, Hasta Gunawan mengatakan bahwa persoalan sampah di sungai sangat kompleks. "Sebab besar kemungkinan sampah berasal dari kabupaten lain yang dilalui Bengawan Solo," katanya, Kamis, 14 April 2016.

Menurut Hasta, persoalan sampah harus diselesaikan lintas wilayah. "Idealnya harus melibatkan pemerintah provinsi," katanya. Dia yakin tiap daerah yang dilalui Bengawan Solo memberikan kontribusi bagi pencemaran di sungai terpanjang di Jawa itu.

Surakarta sebenarnya telah memiliki perangkat hukum yang melarang masyarakat membuang sampah di sungai. Larangan tersebut diatur dalam Peraturan Daerah nomor 3 tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah.

Dalam aturan tersebut, masyarakat yang membuang sampah di sungai bisa dikenai sanksi berupa kurungan tiga bulan atau denda Rp 50 juta. Hanya saja, aturan tersebut terkesan mandul. "Kami terus mendorong Satuan Polisi Pamong Praja untuk menegakkan perda tersebut," kata Hasta.

Hasta yakin sanksi yang diterapkan bisa memberikan efek jera. Apalagi, sebagian sampah yang ada di sungai diperkirakan berupa limbah sampah dari tempat usaha. "Seperti limbah bulu ayam dari tempat pemotongan hewan," katanya. Dia berharap tempat usaha itu mendapatkan hukuman akibat pelanggaran itu.

Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah Satuan Polisi Pamong Praja Surakarta, Arif Darmawan mengatakan bahwa mereka sudah melakukan penegakan terhadap aturan itu dalam sebulan terakhir. "Sudah ada sekitar 60 orang yang tertangkap tangan," katanya.

Hanya saja, kata Arif, hingga saat ini pihaknya belum mengenakan sanksi pidana. "Masih sebatas sosialisasi dan pembinaan," katanya. Dia berjanji akan bertindak tegas sesuai aturan dalam perda beberapa bulan ke depan.

Sebelumnya, Kepala Bidang Produksi PDAM Surakarta Joel Hartono mengaku perusahaannya sangat dirugikan akibat banyaknya sampah di sungai. Pihaknya dirugikan hingga ratusan juta rupiah akibat kondisi itu.

Kerugian terjadi lantaran tumpukan sampah menyangkut di intake pengambilan air. "Membuat komponen pompa terbakar," katanya. Padahal biaya perbaikan pompa bisa mencapai Rp 50 juta.

Joel juga harus menempatkan petugas untuk membersihkan intake air tiap hari. Dalam sebulan, mereka mengumpulkan sampah tiga hingga sembilan kuintal setiap bulan.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

47 hari lalu

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.

Baca Selengkapnya

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

21 Oktober 2023

Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

Promosi pariwisata daerah disebut menjadi bagian tak terpisahkan dari program touring HDCI Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Yayasan Internet Indonesia Beri Pendidikan Digital untuk Pelajar di Surakarta

31 Mei 2022

Yayasan Internet Indonesia Beri Pendidikan Digital untuk Pelajar di Surakarta

Para pelajar yang terpilih akan diberikan materi-materi seputar IT.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Produk Ekraf Khas Solo yang Cocok Dijadikan Oleh-Oleh

18 Mei 2022

Rekomendasi Produk Ekraf Khas Solo yang Cocok Dijadikan Oleh-Oleh

Ayo simak dahulu rekomendasi produk ekraf khas Solo yang cocok dijadikan oleh-oleh berikut ini!

Baca Selengkapnya