Tersangka Pembunuh Petugas Pajak Tunggak Rp 14 Miliar

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 14 April 2016 07:20 WIB

REUTERS/Herwig Prammer

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pebisnis karet mengenal Agusman Lahagu, tersangka pembunuh dua petugas pajak di Gunung Sitoli, Nias, Sumatera Utara, sebagai pengusaha kelas menengah.

Menurut penasihat Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), Daud Husni Bastari, Agusman hanyalah pedagang perantara alias tengkulak. “Skala usahanya tak besar-besar amat,” ujar Daud kepada Tempo, Rabu, 13 April 2016.

"Pekerjaan dia membeli karet dari petani, lalu menjualnya ke pabrik. Ia bukan anggota Gapkindo," kata Daud.

(Baca: Polisi Tetapkan 4 Tersangka Baru Pembunuhan Petugas Pajak)

Agusman Lagahu alias Ama Tety, 45 tahun, kini ditahan di Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Selasa sore lalu, ia menikam hingga tewas juru sita pajak negara Kantor Pelayanan Pajak Sibolga, Parada Toga Fransriano, serta petugas honorer Satuan Pengamanan Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Gunung Sitoli, Soza Nolo Lase.

Peristiwa itu terjadi saat kedua petugas tersebut hendak menagih tunggakan pajak Agusman sebesar Rp 14 miliar.

(Baca: 2 Petugas Pajak Tewas Dibunuh Wajib Pajak di Nias)

Menurut Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Ken Dwijugiasteadi, Agusman telah menunggak pembayaran pajak selama 2 tahun 6 bulan. “Tunggakan Rp 14 miliar di Sibolga dan Nias itu sangat besar,” kata Ken di Markas Besar Polri, kemarin.

Ken menceritakan kronologi peristiwa tersebut. Menurut dia, Parada dan Soza mencari Agusman ke kantornya di Sibolga. Mereka hendak menyerahkan surat penagihan pajak, tapi Agusman tak ada di tempat. Keduanya pun mendatangi kebun karetnya di Nias. “Di sanalah kedua petugas kami dihakimi sendiri oleh wajib pajak.”

Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas Direktorat Jenderal Pajak Mekar Satria Utama mengatakan tunggakan pajak Agusman sebesar Rp 14 miliar itu merupakan pajak perseorangan. “Bukan perusahaan.”

Jumlah tunggakan pajak pribadi sebesar itu membuat Daud heran. Bagaimana mungkin Agusman, yang tergolong pedagang kelas “sedang”, bisa menunggak pajak hingga Rp 14 miliar. "Usahanya sedang-sedang saja."

Mekar menjelaskan, selain menampung getah karet milik para petani, Agusman membeli produk dari para pengepul lain. Karena itu, utang pajaknya besar. “Saat menyerahkan getah karet ke pihak ketiga (pabrik), kami kan ada datanya,” kata Mekar, beralasan. Data itulah yang menjadi dasar bagi Kantor Pajak menerbitkan surat penagihan untuk diklarifikasi.

Daud mengungkap banyak perusahaan perdagangan karet dengan status badan usaha yang tidak jelas. “Banyak pengepul tak punya NPWP (nomor pokok wajib pajak)." Gapkindo telah meminta Kementerian Perdagangan menertibkan mereka.

Ken menyesalkan peristiwa itu. Ia mengakui instansinya salah memprediksi. Nias, yang dianggap sebagai daerah aman, ternyata rawan. Ke depan, ia bakal meminta petugas selalu berkoordinasi dengan kepolisian saat akan menagih pajak.

Hingga kemarin, Kepolisian Daerah Sumatera Utara telah menangkap 10 orang, termasuk Agusman. Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan pihaknya tengah meminta keterangan dari sembilan saksi. “Sedang diperiksa, siapa-siapa saja yang terlibat.”

PRAGA UTAMA | SINGGIH SOARES

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Diduga Dibantu Membunuh Korban

41 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Diduga Dibantu Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 jam lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

2 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

4 jam lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

4 jam lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

11 jam lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

16 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

20 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

1 hari lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

2 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya