Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 13 April 2016 17:59 WIB

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz

TEMPO.CO, Banjarnegara - Status tanggap darurat di lokasi bencana tanah longsor Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegera, Jawa Tengah, berakhir pada Kamis 14 April 2016. Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), SAR, dan relawan mulai berkemas meninggalkan lokasi bencana. Tapi penduduk diminta tetap waspada. “Potensi longsor masih bisa terjadi,” ujar Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC), Andri Sulistyo, Rabu 13 April 2016.


Maka, sejumlah personel masih berada di lokasi untuk melakukan pendampingan dan pelayanan kesehatan kepada pengungsi dan penduduk sekitar. “Relawan masih berada di lokasi,” katanya.


Sebelum meninggalkan lokasi, pihaknya juga melakukan sosialisasi, antara lain mengimbau penghuni rumah yang rusak harus segera berpindah ke lokasi yang lebih aman. Penduduk juga diminta untuk mengeringkan kolam atau penampung air, sehingga tidak mengurangi beban tanah.


BPBD juga mengimbau penduduk memakai jalur aman saat beraktifitas. "Kami selalu memberikan peringatan melalui pengeras suara kepada masyarakat untuk tidak melalui jalur longsoran," katanya. Menurut dia, masyarakat setempat masih terlihat melintasi jalur lokasi rawan longsor dari arah Banjarnegara-Pagentan maupun sebaliknya.


Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara hujan akan turun dalam intensitas sedang hingga tinggi dalam beberapa hari kedepan. “Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi,” kata Koordinator SAR Banjarnegara, Slamet.


Advertising
Advertising

Dia mengatakan, pada lereng bagian atas bukit di sekitar RT 002 RW 001, terdapat retakan yang terus berkembang. “Sewaktu-waktu retakan itu berpotensi longsor,” ujar Slamet.


Longsor yang terjadi pada 25 Maret 2016 itu membuat jalan penghubung antar-kecamatan terputus. Warga setempat harus melewati jalan setapak di perbukitan sepanjang 1 kilometer. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Tapi, penduduk mengalami kerugian miliaran rupiah karena rumah, tanah, dan tanaman di atasnya hancur diterjang longsor.


Saat ini jumlah pengungsi yang tersisa sebanyak 151 jiwa dari 43 keluarga. Jumlah itu menyusut dari hari sebelumnya 182 jiwa dari 52 keluarga. Sementara jumlah rumah yang rusak berat mencapai 23 unit, satu unit rusak sedang, dan 12 unit rusak ringan.


MUHAMMAD IRSYAM FAIZ



Berita terkait

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.

Baca Selengkapnya

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Ratusan Warga Bangun Jalan Alternatif  

29 Maret 2016

Longsor Banjarnegara, Ratusan Warga Bangun Jalan Alternatif  

Jalan utama desa terputus akibat diterjang longsor.

Baca Selengkapnya