Isu Reshuffle Kian Santer, Muhaimin: Jangan Sering Dirombak
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Selasa, 12 April 2016 17:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menolak menanggapi kabar rencana perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja oleh Presiden Joko Widodo. Menurut Cak Imin, sapaan akrabnya, perombakan merupakan keputusan penuh Jokowi.
"Kami berharap tak usah sering-sering reshuffle-lah, bikin menteri tak jadi kerja," ujar Muhaimin di aula gedung Dewan Pimpinan Pusat PKB, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 12 April 2016.
Muhaimin mengaku belum mendapat sinyal reshuffle. Kata dia, belum ada pihak Istana yang secara khusus menghubungi PKB. "Belum (ada yang menghubungi). Kami belum tahu apakah jadi ada reshuffle atau tidak."
Menurut Muhaimin, sikap PKB menghadapi isu ini adalah terus memberi dorongan pada perbaikan pemerintah, sekalipun ada menteri Kabinet Kerja dari PKB yang diganti. "Urusan keputusan, ya, hak Presiden," katanya.
Mewakili PKB yang ikut dalam koalisi pemerintah Jokowi, Muhaimin mengatakan belum ada nama yang disiapkan sebagai pengganti bila reshuffle berimbas pada anggotanya di Kabinet Kerja. "Saya sebagai partai pendukung pemerintah berharap tak ada reshuffle, ngapain kita menyiapkan pengganti," tuturnya.
Jokowi sebelumnya mengatakan masih membahas komposisi baru menteri Kabinet Kerja bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Sampai saat ini kami bicara terus. Hanya, sampai saat ini belum (selesai)," ucap Jokowi di Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin, 11 April 2016.
Jokowi menuturkan bahwa dia mempertimbangkan kinerja para menterinya sebelum melakukan perombakan. Evaluasi menteri, ucap Jokowi, dilakukan secara berkelanjutan. Hingga minggu ini, sinyal adanya reshuffle jilid II Kabinet Kerja semakin kuat.
YOHANES PASKALIS