Bupati Jayawijaya Prihatin Mahasiwa Papua di Yogya Masih Mabuk

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 31 Maret 2016 23:01 WIB

Penghuni asrama mengusir polisi dan wartawan keluar dari Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Cilaki, Bandung, Jawa Barat, pasca kericuhan antar sesama mahasiswa Papua, (19/10). Kericuhan tersebut menewaskan satu orang dan satu terluka. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Yogyakarta - Bupati Jayawijaya, Papua, Jhon Wempi Wetipo prihatin terhadap banyaknya mahasiswa dan warga Papua yang berada di Yogyakarta masih menjalankan kebiasaan menegak minuman keras hingga mabuk. Padahal di daerah asal mereka sudah dibuat peraturan daerah soal minuman keras untuk menghentikan kebiasaan itu.


Bahkan Jhon membuat kolam khusus di kantornya yang diberi nama "kolam lupa ingatan". Bagi yang ketahuan mabuk minuma keras dimasukkan dalam kolam supaya sadar dan disuruh pulang jalan kaki. "Dimasukkan kolam selama enam jam. Biar sadar dan mencari ikan di kolam, masyarakat juga tahu kalau ada yang mabuk," kata Wempi saat berkunjung ke Yogyakarta, Kamis 31 Maret 2016.


Mabuk akibat minuman keras, kata dia, memang menjadi masalah tersendiri di Papua. “Ini menjadi penyakit sosial yang memang sulit dihilangkan,” ujarnya. Salah satu penyebab keributan dan menimbulkan konflik sesama orang Papua adalah minuman keras. Bahkan dengan alasan mabuk minuman keras penduduk Papua bisa saling membunuh. "Ini menyakitkan karena hampir semua generasi usia emas 14 tahun hingga 40 an tahun mengonsumsi barang haram ini."


Dia menjelaskan, Papua menjadi pasar utama minuman keras. Bahkan ada minuman keras berbagai merek bertuliskan: Khusus Papua. "Ada apa dengan Papua, sehingga botol minuman keras ditulis khusus Papua," kata dia. Bupati dua periode itu berharap bisa melindungi generasi muda dari akibat minuman keras ini. Memang, bisnis minuman keras ini sangat menggiurkan. Tetapi bahayanya sangat dirasakan masyarakat. "Jangan sampai mati karena minuman keras."


Di Yogyakarta sembilan mahasiswa asal Papua tewas akibat menegak minuman keras oplosan pada Februari 2016. "Mereka yang jadi korban banyak dari kalangan mahasiswa luar Jawa," kata Ajun Komisaris Sepuh Siregar, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sleman saat itu. Insiden perkelahian pun kerap terjadi akibat kebiasaan mabuk di kalangan mahasiswa asal Papua di Yogyakarta.


MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

54 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

58 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya