Istri Korban Sandera Abu Sayyaf Ini Tahu Kabar Suami dari TV

Reporter

Rabu, 30 Maret 2016 21:51 WIB

Foto dokumen kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. Kelompok yang mengklaim berafiliasi dengan ISIS ini menuntut uang tebusan bagi 10 WNI awak kapal Brahma 12. AP

TEMPO.CO, Kendari - Salah seorang warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menjadi korban penyanderaan kelompok radikal Abu Sayyaf di Filipina. Warga itu bernama Suryansah, yang beralamat di Jalan Ade Nasution Perumahan Bukit Kartika, Kelurahan Watubangga, Kecamatan Baruga.

Isteri Suryansah, Idawati, mengakui kaget mengetahui suaminya turut menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf. Dia tak memiliki firasat suamiya saat ini berada dalam tangan kelompok radikal.

“Saya nonton di TV, memang ada warga negara Indonesia yang disandera, tapi saya tidak mengira suamiku juga ikut disandera,” kata Idawati dengan suara terisak saat ditemui di rumahnya, Rabu sore, 30 Maret 2016.

Idawati menjelaskan, sebulan yang lalu masih berkomunikasi dengan suaminya. Dirinya mengira suaminya itu saat ini masih bekerja sebagai tekhnisi kapal di Kalimantan. Saat menelpon, Suryansah menanyakan kabar dirinya dan kedua anak mereka. “Dia juga kasitahu mengirim uang untuk kebutuhan keluarga,” ujarnya.

Idawati menuturkan, sulitnya kondisi perekonomian membuat suaminya memutuskan bekerja di sebuah perusahaan kapal pengangkut batu bara di Kalimantan Selatan. Sudah lima bulan dia bekerja di daerah itu.

Idawati hanya bisa berharap suaminya bisa segera dilepaskan dan selamat bersama tawanan lainya. Dia pun meminta pemerintah bisa segera melakukan tindakan untuk menyelamatkan suaminya bersama sembilan rekan Suryansah lainnya.

Suryansah dan Idawati memiliki dua orang anak, yakni Adnansyah berumur 8 tahun dan Bebyansayh berumur 5 tahun.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kendari, Ajun Komisaris Besar Ilham Saparona, belum bisa memastikan Suryansah yang menjadi tawanan kelompok Abu Sayyaf merupakan warga Kendari. Dia belum menerima informasi resmi ihwal kebenaran warga Kendari yang turut menjadi korban. “Itu urusan Kementerian Luar Negeri,” ucapnya.


Ilham mengatakan, jika memang benar dan ada surat perintah untuk pengamanan atau lainnya, pihaknya langsung melaksanakannya.

Sebanyak 10 WNI disandera kelompok radikal Abu Sayyaf sejak Sabtu, 26 Maret 2016 lalu. Kelompok Abu Sayyaf membajak kapal Tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang membawa 7 ribu ton batu bara dan 10 ABK. Penyanderaan terjadi saat kapal dalam perjalanan mengangkut batu bara dari Sungai Puting, Kalimanatan Selatan, menuju Batangas, Filipina Selatan.


ROSNIAWANTY FIKRI





Berita terkait

Pejabat Militer Filipina Dapat Penghargaan dari Presiden Jokowi

5 Agustus 2022

Pejabat Militer Filipina Dapat Penghargaan dari Presiden Jokowi

Penghargaan diberikan atas jasa mereka menyelamatkan nelayan WNI dari penyanderaan kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG).

Baca Selengkapnya

47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

5 Juli 2021

47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

Ke-96 penumpang dari Pesawat C-130 Hercules milik Militer Filipina yang jatuh pada Ahad kemarin berhasil diidentifikasi.

Baca Selengkapnya

Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

4 Juli 2021

Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

Sebanyak 17 orang meninggal dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara Filipina pada Ahad ini, 4 Juli 2021.

Baca Selengkapnya

Polisi Malaysia Tembak Mati Lima Anggota Abu Sayyaf di Sabah

18 Mei 2021

Polisi Malaysia Tembak Mati Lima Anggota Abu Sayyaf di Sabah

Polisi Malaysia pada Selasa mengatakan lima anggota kelompok militan Abu Sayyaf tewas dalam baku tembak di negara bagian Sabah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPT Sebut Pelaku Bom Makassar Terafiliasi Kelompok Abu Sayyaf Filipina

29 Maret 2021

Kepala BNPT Sebut Pelaku Bom Makassar Terafiliasi Kelompok Abu Sayyaf Filipina

BNPT menyebut dua pelaku bom Makassar merupakan anggota JAD yang terhubung dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.

Baca Selengkapnya

Empat WNI Korban Penyanderaan Abu Sayyaf Diserahkan ke KBRI Manila

23 Maret 2021

Empat WNI Korban Penyanderaan Abu Sayyaf Diserahkan ke KBRI Manila

Empat WNI yang pekan lalu diselamatkan dari penyanderaan Abu Sayyaf, diserahkan ke KBRI Manila untuk selanjutnya dipulangkan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Lagi, WNI di Filipina Selatan yang Disandera Abu Sayyaf Diselamatkan

21 Maret 2021

Lagi, WNI di Filipina Selatan yang Disandera Abu Sayyaf Diselamatkan

Otoritas menyelamatkan MK setelah sebelumnya menyelamatkan tiga sandera WNI lainnya yang diculik Abu Sayyaf di Filipina.

Baca Selengkapnya

3 WNI yang Disandera Abu Sayyaf di Filipina Diselamatkan

19 Maret 2021

3 WNI yang Disandera Abu Sayyaf di Filipina Diselamatkan

Tiga WNI yang disandera oleh kelompok radikal Abu Sayyaf diselamatkan aparat Filipina saat kapal mereka terbalik.

Baca Selengkapnya

Filipina Tangkap 9 Wanita Kelompok Abu Sayyaf

24 Februari 2021

Filipina Tangkap 9 Wanita Kelompok Abu Sayyaf

Wanita anggota kelompok Abu Sayyaf ini berpotensi dijadikan sebagai "calon pengantin" atau pelaku bom bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Tankernya Dibajak Iran, Korea Selatan Terjunkan Pasukan Anti Bajak Laut

6 Januari 2021

Tankernya Dibajak Iran, Korea Selatan Terjunkan Pasukan Anti Bajak Laut

Pemerintah Korea Selatan menernjunkan pasukan anti bajak laut untuk merebut kembali tanker mereka yang dibajak di terusan Hormuz

Baca Selengkapnya