Uni Eropa Donasikan Rp 96 Miliar untuk Iklim Aceh  

Reporter

Rabu, 30 Maret 2016 14:11 WIB

Petugas YOSL-OIC dan BKSDA Aceh, menyaksikan orangutan Sumatra yang dipindahkan ke hutan lindung kawasan ekosistem Leuser Aceh Tamiang, Aceh, 4 April 2015. ANTARA/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa mengumumkan dukungannya terhadap pemulihan iklim di Provinsi Aceh. Uni Eropa mendonasikan 6,5 juta euro atau Rp 96,5 miliar untuk program yang diberi nama Support to Indonesia's Climate Change Response atau Dukungan untuk Tanggapan Indonesia terhadap Perubahan Iklim itu. Proyek bantuan ini diberikan untuk periode 2016-2019.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Guerend, mengatakan Uni Eropa telah lama menjalin hubungan dengan Aceh. "Dari pemberian dana rekonstruksi pasca-tsunami, dukungan bagi proses perdamaian di Aceh, sampai bantuan untuk perlindungan dan pelestarian lingkungan," ucap Vincent saat berkunjung di Pendapa Gubernur Aceh, Rabu, 30 Maret 2016.

Ia menjelaskan, Uni Eropa tertarik melanjutkan kerja sama dengan Aceh, khususnya mendukung upaya mitigasi perubahan iklim dan pembangunan ekonomi secara berkesinambungan. "Upaya ini termasuk mengkaji keberhasilan dari wilayah lain di Sumatera yang dapat diterapkan di Aceh," ujar Vincent.

Proyek terbaru ini, tutur dia, dirancang untuk mendukung program Aceh agar dapat sejalan dengan strategi Reduction of Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+) Indonesia. REDD+ berusaha mengurangi emisi dari deforestasi alias penebangan hutan dan penurunan kualitas hutan.

Uni Eropa juga ingin membantu pemerintah Aceh meningkatkan kapasitas dalam menerapkan keputusan pemanfaatan lahan yang baik. Vincent berharap proyek ini bisa mendukung upaya nasional dalam mitigasi perubahan iklim.

Jika memperhatikan kemakmuran masyarakat, kata Vincent, mengembangkan ekonomi tidak harus merusak lingkungan hidup. "Pertumbuhan ekonomi dan lingkungan hidup bisa secara bersama maju tanpa harus bertentangan," ujarnya.

Menurut Vincent, Uni Eropa sangat tertarik mendukung Aceh. Sebab, ucap dia, provinsi tersebut unik. Sumber daya hutannya masih berfungsi dengan baik, utuh, dan luas. Jadi Aceh bisa menjadi standar bagi Indonesia serta dunia dalam hal mitigasi perubahan iklim melalui pemanfaatan lahan dan kehutanan.

Vincent menuturkan proyek kerja sama ini dalam bentuk pendampingan teknis. "Kami bekerja sama dengan ahli, NGO, dan mitra pelaksana, agar kehutanan serta konservasi di alam bisa berkelanjutan dan illegal logging bisa diatasi."

Gubernur Aceh Zaini Abdullah berterima kasih kepada Uni Eropa. Menurut dia, berbagai kegiatan sudah dilakukan pemerintah daerah. Ia mengatakan pemda akan berembuk untuk membicarakan teknis pemanfaatan bantuan ini.

REZKI ALVIONITASARI




Berita terkait

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

23 Januari 2024

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Aceh Darurat Ekologi, 26 Ribu Hektare Hutan Hilang Setiap Tahun

8 Januari 2018

Aceh Darurat Ekologi, 26 Ribu Hektare Hutan Hilang Setiap Tahun

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf berjanji akan menindak perusahaan yang melakukan pembalakan liar di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

30 Oktober 2017

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

Siti Nurbaya mengatakan ada berbagai alasan kenapa mengejar target 12,7 juta hektar hutan sosial sesuai Nawa Cita bukanlah kerja yang ringan.

Baca Selengkapnya

Kanada Tertarik Impor Kopi dari Gayo

14 September 2017

Kanada Tertarik Impor Kopi dari Gayo

Kanada sangat serius dengan impor kopi dan mencari kualitas seperti Arabika Gayo.

Baca Selengkapnya

Utusan Presiden ke Aceh Lihat Pelaksanaan Syariat Islam  

5 September 2017

Utusan Presiden ke Aceh Lihat Pelaksanaan Syariat Islam  

Hasil kunjungan ke Aceh akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

23 Agustus 2017

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar upaya itu tetap mengacu pada prinsip pembangunan dan kelestarian.

Baca Selengkapnya

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

16 Agustus 2017

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

WALHI menyoroti tumpang tindih kebijakan kawasan hutan dan aktivitas pertambangan berikut dampaknya bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Laksamana Malahayati Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional

3 Agustus 2017

Laksamana Malahayati Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional

Wakil Gubernur Nova Iriansyah mengusulkan Laksamana Malahayati, menjadi Pahlawan Nasional.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

2 Agustus 2017

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

Jokowi ingin pengelolaan hutan dilakukan dengan menerapkan terobosan sehingga bisa mendukung perekonomian warga sekitar dan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Sekolah Antikorupsi Kritik Rendahnya Serapan Anggaran Aceh

28 Juli 2017

Sekolah Antikorupsi Kritik Rendahnya Serapan Anggaran Aceh

Sekolah Antikorupsi Aceh mengkritik rendahnya serapan anggaran oleh Pemerintah Aceh yang baru mencapai 33 persen.

Baca Selengkapnya