TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyatakan akan melibatkan TNI untuk menangani sampah di Sungai Citarum. Pihaknya akan meniru langkah yang dilakukan Pemerintah DKI Jakarta dalam menangai masalah serupa di di Sungai Ciliwung. “Kami akan mencoba adopsi pengalaman itu,” kata dia di Bandung, Selasa, 29 Maret 2016.
Pemerintah Jawa Barat akan bekerja sama dengan Kodam III Siliwangi dan instansi terkait lainnya. Deddy melanjutkan, pihaknya menganggarkan dana sekitar Rp 46 miliar untuk menyingkirkan sampah di Sungai Citarum. Anggaran untuk membenahi Citarum akan berasal dari dana sosial perusahaan.
Sebelum hal itu dilakukan, pihaknya akan memetakan dulu masalah di anak Sungai Citarum. “Kami sedang menghitung berapa orang yang dibutuhkan untuk membersihkan Citarum,” ujarnya.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, pemerintah telah memetakan masalah Citarum yang harus segera diuraikan. “Target jangka panjang mudah-mudahan sudah beres dalam waktu sepuluh tahun,” katanya pada Senin, 28 Maret 2016.
Pemerintah membutuhkan anggaran sekitar Rp 1,6 trilun untuk membenahi seluruh kawasan sungai Citarum. “Dukungan anggaran sedang dicari. Rp1,6 triliun itu dalam jangka panjang apabila semua kawasan ingin dihijaukan,” ujarnya.
Penanganan Citarum, menurut Kepala Badan Pemerhati Lingkungan Hidup Jawa Barat, Anang Sudrana, belum maksimal. “Faktor terbesar menangani Citarum adalah tidak sinergi. Faktor lainnya tidak konsisten dan tidak ada perencanaan dalam pendanaan. Ada salah startegi juga,” kata Anang, pada Senin Senin, 28 Maret 2016.
Anang mengatakan pemerintah mengeruk dasar sungai untuk mengurangi banjir di kawasan hilir Citarum. Padahal hal itu tidak tepat. “Pengerukan dasar sungai hanya bertahan selama dua tahun, pada tahun ketiga terjadi lagi banjir,” ujarnya.
Ia mengusulkan agar masyarakat dan pelaku industri di kawasan sungai harus diberikan pemahaman untuk menjaga kelestarian sungai. Namun hal itu belum menjadi perhatian pemerintah. “Nanti kami akan mengundang pengelola industri, pengelola pasar, dan tokoh agama. Karena dalam hukumnya, haram membuang sampah ke sungai,” ujar Anang.
AHMAD FIKRI | IQBAL T. LAZUARDI S.
Berita terkait
Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda
7 hari lalu
Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta
17 hari lalu
Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya
Baca SelengkapnyaRekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran
21 hari lalu
Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.
Baca SelengkapnyaPenumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran
26 hari lalu
Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir
37 hari lalu
Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.
Baca SelengkapnyaMonyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan
52 hari lalu
Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.
Baca SelengkapnyaSerba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?
4 Maret 2024
Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?
Baca SelengkapnyaKawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?
3 Maret 2024
Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?
Baca Selengkapnya4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini
29 Februari 2024
Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?
Baca SelengkapnyaKetua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan
17 Februari 2024
Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.
Baca Selengkapnya