Jawa Barat Gandeng Tentara Benahi Citarum

Reporter

Selasa, 29 Maret 2016 23:01 WIB

Tukang perahu membawa penumpang melewati Jalan Kampung Cijagra, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan perahu saat banjir sungai Citarum merendam perkampungan, 16 Maret 2016. Dalam seharinya, tukang perahu bisa meraup pendapatan hingga Rp 100.000. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyatakan akan melibatkan TNI untuk menangani sampah di Sungai Citarum. Pihaknya akan meniru langkah yang dilakukan Pemerintah DKI Jakarta dalam menangai masalah serupa di di Sungai Ciliwung. “Kami akan mencoba adopsi pengalaman itu,” kata dia di Bandung, Selasa, 29 Maret 2016.

Pemerintah Jawa Barat akan bekerja sama dengan Kodam III Siliwangi dan instansi terkait lainnya. Deddy melanjutkan, pihaknya menganggarkan dana sekitar Rp 46 miliar untuk menyingkirkan sampah di Sungai Citarum. Anggaran untuk membenahi Citarum akan berasal dari dana sosial perusahaan.

Sebelum hal itu dilakukan, pihaknya akan memetakan dulu masalah di anak Sungai Citarum. “Kami sedang menghitung berapa orang yang dibutuhkan untuk membersihkan Citarum,” ujarnya.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, pemerintah telah memetakan masalah Citarum yang harus segera diuraikan. “Target jangka panjang mudah-mudahan sudah beres dalam waktu sepuluh tahun,” katanya pada Senin, 28 Maret 2016.

Pemerintah membutuhkan anggaran sekitar Rp 1,6 trilun untuk membenahi seluruh kawasan sungai Citarum. “Dukungan anggaran sedang dicari. Rp1,6 triliun itu dalam jangka panjang apabila semua kawasan ingin dihijaukan,” ujarnya.

Penanganan Citarum, menurut Kepala Badan Pemerhati Lingkungan Hidup Jawa Barat, Anang Sudrana, belum maksimal. “Faktor terbesar menangani Citarum adalah tidak sinergi. Faktor lainnya tidak konsisten dan tidak ada perencanaan dalam pendanaan. Ada salah startegi juga,” kata Anang, pada Senin Senin, 28 Maret 2016.

Anang mengatakan pemerintah mengeruk dasar sungai untuk mengurangi banjir di kawasan hilir Citarum. Padahal hal itu tidak tepat. “Pengerukan dasar sungai hanya bertahan selama dua tahun, pada tahun ketiga terjadi lagi banjir,” ujarnya.

Ia mengusulkan agar masyarakat dan pelaku industri di kawasan sungai harus diberikan pemahaman untuk menjaga kelestarian sungai. Namun hal itu belum menjadi perhatian pemerintah. “Nanti kami akan mengundang pengelola industri, pengelola pasar, dan tokoh agama. Karena dalam hukumnya, haram membuang sampah ke sungai,” ujar Anang.

AHMAD FIKRI | IQBAL T. LAZUARDI S.

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

17 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

21 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

26 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

37 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

52 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya