Fahira Idris Mengaku Sering Ingatkan Jokowi Soal Perlindungan Anak  

Reporter

Selasa, 29 Maret 2016 04:14 WIB

Wartawan anggota Aliansi Jurnalis Independen berunjuk rasa menyerukan penghentian eksploitasi wanita dan anak di Bandung (3/5). Aksi ini untuk memperingati Hari Kebebasan Pers Seduni. TEMPO/Aditya Herlambang

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Fahira Idris, meminta Presiden Joko Widodo menyiapkan cetak biru perlindungan anak. Hal ini untuk mengantisipasi eksploitasi terhadap anak yang cenderung meningkat dan menaikkan status eksploitasi anak sebagai kasus luar biasa.

"Saya sudah berkali-kali mengingatkan Presiden, Indonesia butuh blue print perlindungan anak dan menaikkan kasus eksploitasi anak sebagai kasus luar biasa," kata Fahira di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 28 Maret 2016.

Presiden bisa lebih serius memberi perlindungan kepada anak. Caranya, mencontoh negara-negara Eropa menggalang relawan untuk anak-anak dari tingkat rukun tetangga. "Volunteer ini direkrut dan ditugasi mengawasi anak-anak. Ada yang aneh, ada yang tidak sekolah, dan mereka mendapat keringanan pajak," Fahira berujar.

Fahira menyayangkan sikap Presiden yang selalu mengandalkan kementerian dan dinas-dinas di bawahnya. Keberadaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak tidak berjalan efektif. "Undang-undang tidak menurunkan korban, tapi malah menaikkan. Pelaksanaan di lapangan yang kurang."

Baca Juga: Kisah Anak yang Dieksploitasi Jadi Joki dan Pengamen Jalanan

Kasus eksploitasi terhadap anak-anak kembali mengemuka setelah Kepolisian Resor Jakarta Selatan menangkap empat tersangka kasus eksploitasi anak. Dalam operasi yang dilakukan Polres Jakarta Selatan ini, ditetapkan empat orang tersangka, dua perempuan, dan pasangan yang mengaku sebagai suami-istri.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise turun tangan. Ia berencana membentuk satuan tugas (satgas) untuk mendeteksi tindakan eksploitasi anak di jalanan tahun ini.

Yohana mengatakan satgas itu akan menyasar hingga ke desa untuk melihat potensi pelanggaran terhadap anak. "Kami bekerja sama dengan pihak Paud setempat. Kami membuat TOT untuk membantu penyuluhan di lapangan," kata Yohana di Rumah Perlindungan Sosial Anak Jakarta, Ahad kemarin.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

8 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

9 hari lalu

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

10 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

16 hari lalu

Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattaliti menghadiri open house presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

23 hari lalu

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

"Tertarik atau enggaknya, saya kan orang bukan tambang ya, jadi kita akan lihat ke sana," kata Komeng.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

30 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

37 hari lalu

Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

Sebanyak 25 Instansi yang terdiri dari 12 ribu pegawai akan dipindahkan ke IKN melalui beberapa tahap.

Baca Selengkapnya

Calon Anggota DPD asal NTT Gugat Hasil Pemilu ke MK

38 hari lalu

Calon Anggota DPD asal NTT Gugat Hasil Pemilu ke MK

El Asamau menduga ada kecurangan dalam proses penghitungan suara pemilihan senator di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Komeng Raih 5,3 Juta Suara, 'Juara' DPD Jawa Barat

38 hari lalu

Komeng Raih 5,3 Juta Suara, 'Juara' DPD Jawa Barat

Komedian Alfiansyah Komeng menjadi pemenang perolehan suara DPD daerah pemilihan Jawa Barat dengan mengumpulkan 5,3 juta suara lebih.

Baca Selengkapnya