Musim Padangan, Nelayan Banyuwangi Kesulitan Cari Ikan
Editor
Endri Kurniawati
Senin, 28 Maret 2016 16:23 WIB
TEMPO.CO, Jember - Nelayan pesisir Selatan, mulai Banyuwangi, Jember, hingga Lumajang, kesulitan mencari ikan. "Ikannya enggak ada. Belum musim," kata Asmuni, nelayan Banyuwangi kepada Tempo, Senin, 28 Maret 2016.
Menurut Asmuni, sejak beberapa bulan terakhir, ikan masih sepi. "Kemungkinan baru Mei akan mulai musim ikan," kata nelayan yang juga Ketua KUD Minan Blambangan ini.
Asmuni mengetahui ihwal moratorium kapal ikan asing oleh Kementerian Kelautan, Susi Pudjiastuti. Namun, "Belum kami rasakan dampaknya, seperti peningkatan hasil tangkapan ikan." Di Banyuwangi, tidak banyak nelayan dengan perahu ikan berkapasitas besar.
Meski begitu, ia mendukung kebijakan menteri. Asmuni memperkirakan moratorium kapal ikan asing itu akan terasa ketika musim tangkap ikan mendatang. Namun, kendati sepi, bukan berarti aktivitas pencarian ikan berhenti total. Sebagian nelayan juga masih bisa memperoleh ikan.
Hal yang sama juga diinformasikan Komandan Pos Angkatan Laut Muncar Letnan Bambang. Bambang mengatakan kegiatan penangkapan ikan di pesisir Muncar masih sepi. "Masih musim padangan. Ikan masih sepi."
Nelayan di Muncar sedang memperbaiki perahu dan alat tangkap. Perbaikan dilakukan untuk mempersiapkan musim menangkap ikan.
Sebagian besar nelayan di Muncar adalah nelayan lokal. "Mereka pulang setiap hari," kata Bambang. Artinya, areal tangkapnya tidak jauh, hanya di sekitar Selat Bali.
Tidak hanya tempat pelelangan ikan di Banyuwangi yang sepi. Tempat pelelangan ikan di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, juga sepi karena sedang tidak ada ikan.
Meski begitu, bukan berarti tidak ada aktivitas. "Masih ada ikan lemuru dan tengiri, walaupun tidak banyak," kata salah satu tokoh masyarakat nelayan di Kecamatan Puger kepada Tempo, Senin siang ini.
Hambali mengatakan nelayan belum merasakan dampak moratorium kapal ikan asing. "Mungkin akan terasa dampaknya mendatang."
DAVID PRIYASIDHARTA