Walhi: Proyek Kereta Cepat Rampas Lahan Produktif Rakyat  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 28 Maret 2016 06:51 WIB

Warga berfoto dengan miniatur kereta cepat saat Groundbreaking Proyek Kereta Cepat di Cikalong Wetan, Bandung Barat, 21 Januari 2016. Acara ini diresmikan oleh Presiden Jokowi. AP/Dita Alangkara

TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah dimulai. Namun warga Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, hingga kini belum mendapat pemberitahuan perihal rencana proyek yang akan menggusur permukiman mereka. Kini halaman rumah dan lahan pertanian warga Desa Puteran telah ditandai kain merah. Kain itu merupakan penanda bahwa lokasi akan tergusur proyek yang dibangun perusahaan asal Cina tersebut.

"Padahal pihak berwenang hingga kini belum melakukan sosialisasi dan penjelasan mengenai nasib warga," kata Dadan Ramdan, Direktur Walhi Jawa Barat, Minggu, 27 Maret 2016.

Walhi Jawa Barat, lewat siaran pers yang diterima Tempo, menyebutkan proyek kereta cepat yang diklaim pemerintah sebagai solusi terciptanya transportasi massal hanyalah dalih untuk merampas lahan produktif rakyat demi memfasilitasi kepentingan para pemodal. Sebab, selain jalur kereta baru, rencana pembangunan kota megapolitan di sepanjang jalur trase akan menghabiskan lahan seluas total 30 ribu hektare. "Itu menjadi tujuan utama dibanding penyediaan transportasi publik," ujar Dadan.

Wilayah sekitar perkebunan teh Walini tersebut merupakan salah satu dari empat Transit Oriented Development (TOD) yang akan dikembangkan di sepanjang jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Pembangunan dimulai dari Cikalong Wetan. Adapun warga terdampak, seperti warga Desa Cikalong, Rende, Tenjo Laut, Puteran, dan Mandalasari, dari temuan Walhi Jawa Barat, mengaku belum mengetahui detail pelaksanaan proyek yang akan menggusur lahan dan permukiman mereka.

Baca: KLH: Kajian Amdal Kereta Cepat Tak Layak

Selain TOD Halim, Karawang, dan Tegal Luar, TOD Walini yang lokasinya berada di Cikalong Wetan itu berpotensi menghilangkan kawasan penting penopang daya dukung lingkungan dan lahan produktif warga setempat. Daerah tersebut, ujar Dadan, merupakan wilayah resapan air, di mana alirannya sangat menopang keberadaan persawahan serta suplai air Waduk Cirata.

Luas total konsesi Walini mencapai 4.401 hektare. Pembangunan TOD akan dilakukan di lahan seluas 1.270 hektare, dan untuk pengembangan Kota Raya Walini dilakukan di lahan seluas 3.000 hektare. Artinya, kata Dadan, pembangunan tersebut akan mencaplok semua konsesi Walini dan setengah wilayah Kecamatan Cikalong Wetan. "Padahal ada sekitar 5.000 jiwa yang masih bergantung pada komoditas teh dan getah karet. Mereka terancam kehilangan mata pencarian, dan 1.000 kepala keluarga kehilangan lahan pertanian," ujarnya.

Dari berbagai regulasi yang diterbitkan serta berdasarkan pemantauan lapangan yang telah dilakukan, Walhi meminta pemerintah mencabut regulasi perihal pembangunan kereta cepat dan pembangunan infrastruktur lainnya, yang akan menambah beban ekologi dan penderitaan rakyat.

ANWAR SISWADI


Berita terkait

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

43 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

53 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

17 Januari 2024

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

Berita terpopuler hari ini mencakup Faisal Basri yang menyebut Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

28 November 2023

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

PT Astra Agro Lestari dikritik oleh kelompok lingkungan hidup WALHI.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bisa Membuat Kereta Cepat, Pengamat Sebutkan Peluang dan Kebijakan Strategis

19 Oktober 2023

Indonesia Bisa Membuat Kereta Cepat, Pengamat Sebutkan Peluang dan Kebijakan Strategis

Ketua Bidang Perkeretaapian MTI Aditya Dwi Laksana mengatakan pengembangan kereta cepat secara lokal itu sama seperti kondisi di pertambangan yang memerlukan smelter. Artinya, Indonesia masih memerlukan penguatan di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

9 Oktober 2023

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia memberikan tanggapan kritis terhadap proyek Rempang Eco City dan konflik di Seruyan.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Ungkap Cetak Biru Rencana Kereta Cepat Jakarta Surabaya

8 Oktober 2023

Menhub Budi Karya Ungkap Cetak Biru Rencana Kereta Cepat Jakarta Surabaya

Budi Karya Sumadi menyatakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya sudah masuk cetak biru perencanaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Baca Selengkapnya

Diresmikan Jokowi Besok, Ini Fasilitas Kereta Cepat Jakarta - Bandung

1 Oktober 2023

Diresmikan Jokowi Besok, Ini Fasilitas Kereta Cepat Jakarta - Bandung

Apa saja fasilitas yang ada di Kereta Cepat Jakarta - Bandung yang akan diresmikan

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terbit, Kemenhub: Siap Layani Penumpang

1 Oktober 2023

Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terbit, Kemenhub: Siap Layani Penumpang

Izin operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung dikeluarkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 114 Tahun 2023 tentang Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC).

Baca Selengkapnya