Jatuh ke Laut, Satu Penumpang KM Perintis NTB Ekspres Hilang
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Jumat, 25 Maret 2016 19:32 WIB
TEMPO.CO, Bima - Tim SAR masih mencari satu penumpang kapal Pelni KM Perintis yang hilang di perairan laut Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat, 25 Maret 2016. Data yang diperoleh TEMPO, penumpang bernama Ode Sulaiha, 55 tahun, tercebur ke laut di sekitar perairan Sampungu ketika menuju pelabuhan Bima.
Informasi yang diperoleh, insiden itu terjadi pada Rabu 23 Maret 2016, sekitar Pukul 01.00 hingga 03.00 Wita. Hingga kini, korban yang belum diketahui asalnya itu masih dicari dan belum ditemukan oleh tim gabungan.
Menurut Kepala TU KSOP Bima, Agussalim, tim gabungan terdiri dari SAR Bima 2 orang, KSOP 5 orang, Marinir 2 orang dan SAR NTB 2 orang serta kapal (KPLP) 5128 KSOP Bima masih mencari keberadaan korban di sekitar lokasi jatuhnya.
“Kronologisnya, Kapal Penumpang Perintis NTB Ekspres dari Sailus pulau tengah wilayah Pangket Pulau Sulawesi menuju Bima. Dalam perjalan ke Bima kapal tersebut mampir ke Calabai kemudian menuju Bima,” kata Agussalim.
Saat menuju Pelabuhan Bima, korban diinformasikan terjatuh dari kapal di sekitar laut Sampungu Kecamatan Soromandi bagian utara. Pengelola kapal sebagai penanggungjawab sementara, langsung melakukan pencarian awal, tetapi tidak menemukan korban.
“Pihak pengelola kapal kemudian menginformasikan ke Tim SAR dan pihak pelabuhan. Sampai sore kemarin, belum diketahui penyebab terjatuhnya korban dari kapal itu,” katanya.
Agussalim menegaskan, berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayaran apabila korban terjatuh karena kelalaian sendiri maka itu merupakan tanggungjawabnya sendiri. Kecuali, ada insiden besar, seperti korban ditusuk atau ditikam di atas kapal sehingga terjatuh.
Apabila ada dugaan yang mengarah pada tindak kriminal lanjutnya, tentu Kepolisian harus mengolah tempat kejadian perkara. Hanya saja, untuk kasus ini sampai sekarang masih simpang siur penyebab terjatuhnya korban. “Dugaan awal korban terjatuh, atau bisa juga korban bunuh diri,” tandasnya.
AKHYAR M NUR