Konflik Natuna, Pemerintah Diminta Tambah Kekuatan Alutsista

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Kamis, 24 Maret 2016 23:00 WIB

KRI John Lie (358) dan KRI Usman-Harun (359) milik TNI AL melintas saat parade Alutsista Peringatan HUT ke-70 TNI di Dermaga Indah Kiat, Merak, Cilegon, Banten, 5 Oktober 2015. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat hukum tata negara, Margarito Kamis mengatakan pasca konflik kasus kapal coastguard Cina di perairan Natuna, pemerintah perlu menambah kekuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista). "Perlu ditambah kekuatannya, karena kalau Anda tidak punya kekuatan maka tidak akan diperhitungkan orang," ujar dia, di sela acara Dialog Publik, di Balai Sarwono, Jakarta, Kamis, 24 Maret 2016.

Margarito berujar, pemerintah harus merespon kejadian tersebut dengan tepat dan terukur, dengan tujuan membuat Cina menghargai kedaulatan Indonesia. "Cina anggaran alutsistanya begitu besar dibanding kita, tapi kita harus pastikan kita punya harga diri," ucapnya.

Menurut dia, kasus ini tak bisa dianggap sepele dan membutuhkan penanganan tepat. Sehingga, menurut Margarito dibutuhkan penegakan wilayah hukum, yang tak lagi menjadi ranah Kementerian Kelautan Perikanan, melainkan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan. "Tidak tepat kalau diurus oleh KKP, Cina di sini merasa dia kuat makanya main tabrak aja," ucapnya.

Margarito pun menyesalkan respon Cina yang justru meminta pembebasan awak coasguard nya pasca kejadian itu. Dia pun menilai tepat nota protes yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri untuk menyikapi hal ini. "Cina harus paham itu teritorial Indonesia."

Kasus kapal coastguard Cina berawal ketika pihak Indonesia melakukan penangkapan kapal nelayan Cina yang melakukan illegal fishing di perairan Natuna pada sabtu pekan lalu. Saat itu KP Hiu milik Kementerian Kaluatan dan Perikanan menangkap KM Kway Fey 10078. Pangkapan KM Kway Fey itu ternyata mengalami gangguan karena kapal coastguard Cina sengaja menabrak KM Kway Fey 10078. Diduga hal itu dilakukan untuk mempersulit KP Hiu menarik KM Kway Fey.

Menteri Kalautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pun langsung bereaksi keras terhadap aksi coasguard Cina tersebut. Kementerian Luar Negeri sejauh ini juga telah memanggil Kuasa Usaha Sementara Kedutaan Besar Cina di Jakarta Senin lalu. Selanjutnya, Menteri Luar Negeri Retno L. Marsudi juga menyampaikan sikap Indonesia yang protes terhadap pelanggaran yang dilakukan pihak Cina. Adapun protes itu menyangkut tiga hal, yaitu pelanggaran hak berdaulat dan yurisdiksi Indonesia di Zona Ekonomi Ekslusif dan di landas kontinen, pelanggaran terhadap upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat Indonesia di wilayah ZEE dan di landas kontinen Indonesia, dan pelanggaran terhadap kedaulatan laut teritorial Indonesia.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla saat ini sedang melakukan kunjungan kerja ke Hainan, Cina, sejak Selasa kemarin untuk menghadiri pertemuan 'Boao Forum for Asia Annual Conference' yang berlangsung hari ini. Namun, terdapat kemungkinan kunjungan itu juga digunakan Kalla untuk membahas kasus kapal coastguard Cina di perairan Natuna.

GHOIDA RAHMAH | AMIRULLAH

Berita terkait

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

8 Januari 2024

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

Saat debat capres, pembelian alutsista Prabowo disorot Ganjar dan Anies Baswedan. Ini prosedur Kemenhan melakukan pengadaan alutsista.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

8 Januari 2024

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.

Baca Selengkapnya

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

6 Januari 2024

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.

Baca Selengkapnya

Anggaran Kemenhan 2024 Naik Jadi Rp 386 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

12 Desember 2023

Anggaran Kemenhan 2024 Naik Jadi Rp 386 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

Anggran belanja Kemenhan itu naik sekitar 4,25 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya yang hanya 20,75 miliar dolar AS.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

12 Desember 2023

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar ITS Dorong Peran Kampus dalam Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan

13 November 2023

Guru Besar ITS Dorong Peran Kampus dalam Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan

Guru besar ITS, Agoes Santoso mendorong optimalisasi peran kampus dalam pengembangan alutsista di tengah gempuran teknologi ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Modernisasi Alutsista Harus Dilakukan Secara Bijak

5 Oktober 2023

Jokowi Sebut Modernisasi Alutsista Harus Dilakukan Secara Bijak

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan modernisasi alutsista sangat diperlukan. Tetapi keuangan negara sangat terbatas.

Baca Selengkapnya

Menghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo

24 Agustus 2023

Menghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo

Anggaran belanja pertahanan dan alutsista Kemenhan di era Prabowo, mulai Rp109,55 triliun hingga direncanakan Rp135,44 triliun pada 2024.

Baca Selengkapnya

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

27 Juli 2023

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

Kekuatan militer Indonesia yang meliputi personel, alutsista, dan Industri pertahanan via PT Pindad berada di urutan ke-13 di Dunia.

Baca Selengkapnya

Sejarah PT Pindad, Pabrik Alutsista yang Awalnya Bukan Berada di Bandung

25 Juli 2023

Sejarah PT Pindad, Pabrik Alutsista yang Awalnya Bukan Berada di Bandung

Sejarah PT Pindad awalnya dipindahkan ke Bandung terkait situasi dunia yang saat itu dipenuhi peperangan.

Baca Selengkapnya