Sultan Minta Taksi di Yogyakarta Gunakan Aplikasi Online  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 23 Maret 2016 17:29 WIB

Sri Sultan Hamengku Bawono menyampaikan pidato pada acara peringatan Jumenengan Dalem di Pagelaran, Keraton Yogyakarta, 18 Mei 2015. Sri Sultan HB X dinobatkan sebagai Raja Mataram Islam sejak 7 Maret 1989. TEMPO/Pius Erlangga.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X tidak mempersoalkan keberadaan angkutan-angkutan umum, seperti taksi yang menggunakan aplikasi online, untuk melayani publik. Dia justru mendorong angkutan-angkutan umum di DIY menggunakan aplikasi online untuk mengantisipasi masuknya angkutan-angkutan dari luar DIY yang tidak berizin.

Pernyataan tersebut disampaikan Sultan untuk menanggapi keresahan operator taksi yang khawatir apabila taksi online, seperti Grab dan Uber Taxi, masuk ke DIY sebagaimana angkutan ojek online, Go-Jek.

Mbok taksinya (yang beroperasi di DIY) juga pakai online. Wong itu tantangan zaman. Asalkan berizin,” kata Sultan saat ditemui di Kepatihan Yogyakarta, Rabu, 23 Maret 2016.

Penggunaan aplikasi online oleh angkutan-angkutan taksi tersebut, menurut Sultan, bisa difasilitasi Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY. Diharapkan aksi mogok dan anarkistis pengemudi taksi-taksi non-online yang terjadi di Jakarta pada 22 Maret 2016 tidak terjadi di DIY.

“Tak perlu nunggu benturan dengan (angkutan) online. Ngisin-isini. Ya diubah online saja,” tuturnya.

Sedangkan yang dipersoalkan Sultan adalah keberadaan angkutan dari luar DIY yang beroperasi tanpa izin, seperti menggunakan pelat hitam, perusahaannya tidak terdaftar, dan tidak membayar pajak.

“Dan sing penting bayar pajak. Apakah angkutan-angkutan dari luar itu pajaknya masuk ke sini (pendapatan asli daerah)?” ucapnya.

Dia pun tidak mempersoalkan kuota 1.050 taksi di DIY belum terpenuhi. Asalkan pemenuhan kuota jumlah taksi tersebut tidak dipenuhi dengan mendatangkan taksi dari luar daerah.

“Saya akan mengevaluasi surat keputusan gubernur tentang kuota jumlah taksi itu,” katanya.

Ketua Organda DIY Agus Andrianto menjelaskan, organisasinya tengah mempersiapkan pembentukan konsorsium pengusaha taksi untuk membuat aplikasi online. Diharapkan operator-operator taksi akan bergabung dalam aplikasi online di bawah naungan Organda DIY itu.

“Rencananya, akan diluncurkan pada 22-23 April 2016,” kata Agus saat dihubungi Tempo, Rabu, 23 Maret 2016.

Hingga saat ini, jumlah operator taksi yang berizin di DIY ada 20. Sedangkan beberapa operator taksi tersebut secara mandiri juga telah menggunakan aplikasi online, seperti Jazz Taxi dengan aplikasi SayTaxi. Jumlah armadanya sekitar 150 unit.

“Kalau nanti bikin aplikasi untuk bersama, kan bisa mencegah taksi-taksi seperti Grab dan Uber itu masuk,” ujarnya.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

6 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

13 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

14 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

17 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

21 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

29 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

33 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

47 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

52 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

53 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya