Ratusan Unggas Mati di Yogyakarta Diduga Kena Flu Burung  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 23 Maret 2016 16:34 WIB

Petugas menyita burung merpati saat razia unggas yang digelar Pemkot Jakarta Pusat di lapak burung merpati yang berada di jalan Kwitang, Jakarta, 18 November 2015. Penertiban tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran virus flu burung. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ratusan unggas di Blunyahrejo, Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo, Yogyakarta, mati mendadak dalam kurun satu pekan terakhir. Unggas tersebut diduga kuat terkena flu burung.

Edy Irianto, 54 tahun, salah satu pemilik unggas membenarkan unggas di sekitar tempat tinggalnya mati mendadak secara berurutan pascagerhana matahari lalu. "Setiap hari ada yang mati, tidak langsung bersamaan, selama satu minggu," ujar warga RT 19 RW 5 ini pada Rabu, 23 Maret 2016.

Unggas miliknya yang mati terdiri atas 25 itik dan 25 ayam. Beberapa tetangganya juga mengalami hal serupa, puluhan unggas yang dipelihara mereka mati mendadak. Bahkan, bebek yang biasanya lebih tahan dan kebal dari penyakit pun ada yang ikut mati.

Edy sudah melapor kepada petugas kesehatan hewan, dan petugas datang melakukan tes di tempat. "Dua hari di tes pada Kamis dan Jumat minggu lalu, petugas bilang ini flu burung," tuturnya.

Ia pun segera membakar bangkai unggas dan oleh petugas diberi cairan disinfektan yang disemprotkan ke areal kandang. Setelah pemeriksaan, sampai hari ini tidak ada lagi unggas yang mati di wilayahnya.

Edy mengaku sempat khawatir dengan flu burung karena setelah tes dari petugas peternakan, ia mengalami flu. Puskesmas menjadi tujuannya dan ia memperoleh obat. "Flu biasa ternyata," katanya.

Diungkapkannya, kejadian serupa sudah pernah melanda wilayah tempat tinggalnya pada dua tahun lalu. Namun, jumlah unggas yang mati lebih banyak tahun ini. Rata-rata tiap orang yang memelihara unggas mengalami kerugian Rp 1,5 juta.

Ia juga mengaku tidak pernah memvaksin unggas-unggas peliharaannya dan hanya diberi vitamin. Ia beralasan sosialisasi yang diberikan petugas kesehatan hewan minim dan tidak sampai ke lapis bawah. Selama ini ia memelihara unggas dengan menjaga kebersihan kandang sehingga tidak berbau.

Kasi Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian DIY Anung E.S. membenarkan ada laporan dari warga di Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakara, soal kematian unggas secara mendadak yang diduga karena flu burung. "Saat kami pantau sudah tidak ada kabar kematian dan sekarang sedang dites lagi di Balai Veteriner, Jalan Wates," ucapnya.

Pada 2015, Dinas Pertanian DIY mencatat enam kasus flu burung yang mematikan ribuan unggas. Lokasi kejadian berada di Sidorejo, Lendah, Kulonprogo; Gulurejo, Lendah, Kulonpogo; Piyaman, Wonosari, Gunungkidul; serta tiga kasus di Sleman, yakni di Moyudan, Condongcatur, dan Minggir.

Ia mengklaim kasus flu burung di DIY cenderung menurun tiap tahun karena pemerintah sudah berupaya untuk melakukan penanggulangan, antara lain vaksinasi, pemberian alat tes, dan penyemprotan disinfektan.

SWITZY SABANDAR

Berita terkait

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

3 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

3 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

13 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

54 hari lalu

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

54 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

58 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya