Kota Yogyakarta Masih Darurat Intoleransi Beragama  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 23 Maret 2016 15:17 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta mengungkapkan, ada 13 kasus pelanggaran atas hak kebebasan beragama dan berkeyakinan (KKB) di wilayah DIY sepanjang 2011-2015. Kasus-kasus tersebut dipaparkan dalam peluncuran Kertas Posisi LBH Yogyakarta tentang Hak KKB di DIY pada Rabu, 23 Maret 2016.

“Itu pertanda Yogyakarta masih darurat intoleransi beragama,” kata Direktur LBH Yogyakarta Hamzal Wahyudin di Hotel Santika Yogyakarta, Rabu, 23 Maret 2016.

Jumlah kasus pelanggaran hak KKB itu dipantau tim monitoring satuan tugas LBH Yogyakarta selama enam bulan. Sedangkan kasus-kasus yang didata telah berlangsung sejak 2011 hingga 2015. Pelanggaran yang telah terjadi meliputi kategori diskriminasi perizinan kegiatan keagamaan, perizinan pendirian rumah ibadah, tuduhan saling menyesatkan, pembiaran aktivitas kelompok intoleran, serta penyebaran ujaran kebencian melalui media sosial.

Sedangkan 13 kasus yang telah didata tersebut antara lain penolakan peringatan Paskah Adiyuswa di Gunungkidul, pelarangan renovasi Gereja Bethel Indonesia di Sleman, kekerasan terhadap Ketua Forum Lintas Iman di Gunungkidul, juga penyerangan kantor Organisasi Rausyan Fikr di Sleman.

Sejumlah rekomendasi yang ditujukan kepada pemerintah pusat, pemerintah DIY, pemerintah kabupaten dan kota, serta aparat penegak hukum disusun dalam kertas posisi tersebut. Tujuannya, kata Hamzal, memberikan gambaran situasi pelanggaran hak KKB di wilayah DIY yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengambilan langkah pemenuhan dan perlindungan hak KKB tersebut. “Karena kami ingin mengembalikan Yogyakarta sebagai kota toleran kembali,” katanya.

Salah satu rekomendasi yang ditujukan kepada pemerintah DIY ataupun kabupaten dan kota adalah mensosialisasi nilai-nilai dasar budaya Yogyakarta kepada warga sebagai sumber kearifan lokal untuk mencegah radikalisasi dan tindakan intoleran atas dasar apa pun. Sedangkan rekomendasi kepada aparat penegak hukum adalah menindak tegas para pelaku intoleran yang melakukan intimidasi dan memberikan perlindungan terhadap kelompok minoritas.

Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama Gunungkidul, Ngatemin, menilai rekomendasi tentang sosialisasi nilai-nilai dasar budaya Yogyakarta untuk mencegah pelanggaran hak KKB tidak tepat. Sebab, kata dia, mengartikan nilai-nilai dasar budaya Yogyakarta sama dengan nilai-nilai budaya Jawa. Sedangkan tidak semua warga yang tinggal di wilayah DIY orang Jawa.

“Tidak semua suka budaya Jawa. Bagaimana mensosialisasi kalau tidak menerima budaya Jawa,” kata Ngatemin, yang hadir dalam forum tersebut.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

9 jam lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

5 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

13 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

16 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

27 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

31 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

33 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

49 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

51 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

57 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya