Anggaran BPJS Defisit karena Peserta Malas Bayar Iuran

Reporter

Rabu, 23 Maret 2016 13:41 WIB

Ilustrasi BPJS Kesehatan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Klaten - Perilaku peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang malas membayar iuran per bulan ditengarai menjadi penyebab utama defisit anggaran BPJS.

“Dari 63.417 peserta mandiri (kalangan pekerja bukan penerima upah) di Kabupaten Klaten, hanya sekitar 30 persen yang rutin membayar iuran,” kata Kepala BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional (KLO) Kabupaten Klaten Indra Martyas pada Rabu, 23 Maret 2016.

Di Klaten, Indra mengatakan, BPJS Kesehatan rata-rata membayar fasilitas kesehatan Rp 40 miliar per bulan. Sedangkan pemasukan BPJS Kesehatan di Klaten per bulan kurang dari Rp 20 miliar.

Menurut Indra, para peserta mandiri BPJS Kesehatan selama ini masih memegang prinsip kebutuhan. Artinya, mereka baru membayar iuran dan melunasi tunggakan ketika jatuh sakit dan harus menjalani rawat inap di rumah sakit.

Dengan prinsip tersebut, jumlah peserta mandiri BPJS Kesehatan di Klaten terbilang masih minim jika dibandingkan jumlah total peserta BPJS Kesehatan yang mencapai 905.021 (70 persen dari total jumlah penduduk 1.292.003 per Maret 2016).

“Para pekerja mandiri dan pekerja bukan penerima upah selain pekerja mandiri baru mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan saat mereka membutuhkan perawatan di rumah sakit,” ujar Indra.

Selain karena faktor malasnya peserta mandiri membayar iuran, Indra menambahkan, defisit anggaran BPJS Kesehatan juga diakibatkan biaya medis tidak turun. Selain itu, anggaran BPJS Kesehatan banyak tersedot untuk pengadaan peralatan medis yang menggunakan teknologi canggih, seperti fisioterapi dan radiofrekuensi.

Malasnya sebagian peserta mandiri BPJS Kesehatan membayar iuran juga terjadi di Kabupaten Boyolali. Menurut Kepala Unit Hukum, Komunikasi Publik, dan Kepatuhan BPJS Boyolali, Aminah, pendapatan dari iuran peserta tidak sebanding dengan belanja kesehatan yang dikeluarkan per bulan. BPJS Boyolali membawahi wilayah Boyolali dan Klaten. Total jumlah peserta mandiri di dua kabupaten itu 158.878 orang.

Dari jumlah itu, 34.792 orang di antaranya tidak aktif membayar iuran. “Februari lalu, belanja pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS mencapai Rp 58,5 miliar. Sedangkan iuran yang masuk hanya Rp 21 miliar,” tutur Aminah.

Aminah menambahkan, sebagian warga baru mendaftar BPJS Kesehatan setelah menderita sakit kronis, seperti ginjal, leukemia, dan kanker. Padahal penderita ginjal dalam sepekan mesti dua kali cuci darah. Biaya sekali cuci darah berkisar Rp 600-700 ribu.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

8 hari lalu

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Rakabuming Raka menyebut akan mengevaluasi program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Jadi Syarat Buat SKCK Mulai 1 Maret 2024, Begini Prosedurnya

29 Februari 2024

BPJS Kesehatan Jadi Syarat Buat SKCK Mulai 1 Maret 2024, Begini Prosedurnya

Untuk membuat SKCK, masyarakat kini wajib menjadi peserta program JKN BPJS Kesehatan per 1 Maret 2024. Bagaimana prosedurnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Ada 267 Juta Peserta BPJS Kesehatan: Kalau Sakit Ringan ke Puskesmas Saja

24 Januari 2024

Jokowi Sebut Ada 267 Juta Peserta BPJS Kesehatan: Kalau Sakit Ringan ke Puskesmas Saja

Presiden Jokowi menyebutkan sebanyak 267 juta masyarakat Indonesia memiliki kartu BPJS Kesehatan yang juga melayani pasien dengan penyakit berat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Klaim di Indonesia Warga Berobat Tak Dipungut Biaya

23 Januari 2024

Jokowi Klaim di Indonesia Warga Berobat Tak Dipungut Biaya

Presiden Jokowi mengharapkan BPJS kesehatan dan Kartu Indonesia Sehat dapat bermanfaat bagi warga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cara Mengurus Kartu BPJS Kesehatan yang Hilang

21 Desember 2023

Cara Mengurus Kartu BPJS Kesehatan yang Hilang

Begini cara mengurus Kartu BPJS Kesehatan yang hilang.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Memainkan Program Kartu-kartu Persis Jurus Jokowi

20 Desember 2023

Prabowo-Gibran Memainkan Program Kartu-kartu Persis Jurus Jokowi

Saat konteastasi Pemilu 2014 dan 2019, Jokowi sodorkan kartu-kartu untuk masyarakat. Berikut kartu-kartu serupa ditawarkan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Bulog Luncurkan Beras Rojolele Srinuk, Gandeng Kabupaten Klaten dan PT Aneka Usaha Persero

19 Agustus 2023

Bulog Luncurkan Beras Rojolele Srinuk, Gandeng Kabupaten Klaten dan PT Aneka Usaha Persero

Bulog meluncurkan varietas beras Rojolele Srinuk yang diproduksi di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

14 Juli 2023

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian

Baca Selengkapnya

JKN-KIS dan BPJS, Perbedaan Serta Cara Daftarnya

1 Juni 2023

JKN-KIS dan BPJS, Perbedaan Serta Cara Daftarnya

Berikut ini perbedaan antara JKN-KIS dan BPJS, dalam artikel ini juga menjelaskan bagaimana cara daftar program jaminan kesehatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tingkat Kepuasan Terhadap Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin Terus Meningkat dalam 3 Bulan Terakhir

8 Desember 2022

Tingkat Kepuasan Terhadap Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin Terus Meningkat dalam 3 Bulan Terakhir

Progam bantuan yang digelontokan pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendongkrak tingkat kepuasan publik.

Baca Selengkapnya