Jembatan Terpanjang di Kalimantan Ini Tahan 100 Tahun
Editor
Yudono Yanuar Akhmadi
Rabu, 23 Maret 2016 04:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan Jembatan Kapuas Tayan, yang sering disebut Jembatan Tayan, merupakan jembatan khusus nonstandar yang dirancang mampu bertahan minimal 100 tahun dengan perawatan.
"Untuk itu, kita mengharapkan masyarakat ikut menjaga dan merawat jembatan yang telah terbangun tersebut. Masyarakat diharapkan tidak melakukan vandalisme dengan mencoret-coret jembatan atau melakukan hal-hal yang dapat merusak dan mengganggu fungsi jembatan," kata Basuki saat mengikuti kegiatan peresmian Jembatan Tayan oleh Presiden Joko Widodo, Selasa, 22 Maret 2016.
Dalam kesempatan itu, dia mengatakan jembatan telah dibangun pada 2011 dan rampung pada tahun ini.
Pembangunan jembatan itu penting untuk mendukung infrastruktur di Kalimantan, khususnya Trans-Kalimantan, termasuk perbatasan Indonesia- Malaysia serta menjadi salah satu prioritas agenda pembangunan dari pinggiran yang dicanangkan pemerintah.
Jembatan ini memiliki panjang 1.650 meter dan terdiri atas dua bentang, yaitu jembatan I sepanjang 430 meter dan Jembatan ll sepanjang 1.220 meter. Selain pembangunan Jembatan Tayan, jalan akses dengan panjang 3,72 kilometer, yang terdiri atas jalan akses utara sepanjang 0,9 kilometer, jalan pulau sepanjang 0,32 kilometer, serta jalan akses selatan sepanjang 2,5 kilometer, dibangun.
Jembatan Tayan merupakan jembatan terpanjang di Kalimantan. Jembatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan konektivitas serta menghemat waktu dan biaya penyeberangan sehingga dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat, pengusaha, dan industri di sekitarnya.
Jembatan tersebut menghubungkan poros selatan Trans-Kalimantan, yaitu Kalimantan Timur-Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah-Kalimantan Barat yang terputus oleh Sungai Kapuas di Kecamatan Tayan Hilir. Total biaya konstruksi untuk jembatan dan jalan akses ini sebesar Rp 1,028 triliun.
"Jembatan Tayan memiliki lebar 11,5 meter dengan tinggi bebas jembatan sekitar 13 meter dari permukaan air banjir. Karenanya, berdasarkan perhitungan terhadap air pasang, (jembatan) tidak mengganggu lalu lintas air karena Sungai Kapuas merupakan salah satu nadi transportasi masyarakat Kalimantan Barat," ucapnya.