Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 411/Raider Kostrad berjaga di perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Skouw-Wutung, Papua, 15 Maret 2016. Saat hari pasar tiba yaitu pada Selasa, Kamis dan Sabtu, sekitar 1500 warga dari kedua negara melewati perbatasan tersebut. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Nusa Dua – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengadakan jumpa bilateral dengan Menteri Luar Negeri Papua Nugini Rimbink Pato di sela pelaksanaan Bali Process ke-6 di Nusa Dua, Bali. Dalam jumpa tersebut, kedua negara berencana meresmikan monumen tanda persahabatan di kawasan perbatasan Indonesia dan Papua Nugini.
“Akhir bulan ini rencananya kami resmikan monumen itu. Indonesia punya hubungan baik dengan Papua Nugini. Saya pribadi dengan Pak Rimbink juga sering berkomunikasi,” kata Retno seusai pertemuan yang dilaksanakan di Bali International Convention Center (BICC) di Nusa Dua, Selasa, 22 Maret 2016, tersebut.
Peresmian monumen itu juga sebagai hasil kerja sama pengelolaan wilayah perbatasan dua negara ini. Kerja sama tersebut memiliki mekanisme khusus yang disebut Joint Border Commission (JBC) dan Border Liaison Meeting (BLM).
Pertemuan BLM terakhir, yaitu yang ke-12, dilaksanakan pada 15-16 Oktober 2015 di Jayapura, Papua. “Di situ sudah ada kesepakatan peningkatan infrastruktur dan peningkatan kerja sama keamanan kedua negara,” ujar Retno.
Rimbink pun mengungkapkan keseriusan hubungan bisnis Indonesia dan Papua Nugini. “Saya sering berkontak dengan Menlu Retno, menjalin kerja sama baik. Soal perbatasan, tak ada isu mayor yang bermasalah. Kami berupaya untuk kebaikan Indonesia dan Papua Nugini,” tutur Rimbink.
Kedua negara juga sepakat meningkatkan kerja sama ekonomi, yang volumenya sudah mencapai nilai US$ 221,9 juta. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Papua adalah besi baja, mesin otomotif, olahan kelapa sawit, aluminium, dan karet.
Pada isu regional, Indonesia mendorong Papua Nugini menjadi Ketua Asia-Pacific Economic Operation (APEC) Summit 2018. Keterlibatan Papua Nugini dalam berbagai program kerja sama teknis regional Indonesia pun akan disambut baik.
Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura
22 Juni 2021
Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura
Peningkatan kerja sama tersebut antara lain meliputi permintaan bantuan tenaga ahli Singapura untuk pengembangan Innovation Center dan Talent Hub Kemnaker.