Keluarga Masih Ragukan Penyebab Kematian Siyono

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 21 Maret 2016 16:22 WIB

Para pelayat mengusung peti mati berisi jenazah Siyono dari mobil ambulans untuk diganti kain kafannya di Klaten, Jawa Tengah, 13 Maret 2016. Belum diketahui dengan pasti apa penyebab kematian Siyono. TEMPO/Dinda Leo Listy

TEMPO.CO, Klaten - Keluarga Siyono masih meragukan penyebab kematian orang yang dituding kepolisian sebagai teroris ini, meski keterangan resmi kepolisian Siyono tewas akibat menyerang anggota Densus 88 yang mengawalnya. “Saya tidak mau adik saya disebut sebagai terduga teroris,” ujar Wagiyono, kakak kandung Siyono, Senin 21 Maret 2016.

Siyono, 33 tahun, ditangkap anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror seusai menunaikan salat Magrib di masjid yang terletak di samping rumahnya, Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Selasa 8 Maret 2016. Tiga hari kemudian, Jumat 11 Maret 2016, ayah lima anak itu malah dikabarkan tewas. Belakangan, polisi berkilah Siyono tewas setelah berkelahi dengan seorang anggota Densus 88 yang membawanya ke wilayah Prambanan.

Tapi Wagiyono meragukan penjelasan polisi. Menurut dia, Siyono berperawakan kecil. “Tingginya sekitar 160 sentimeter. Badannya seperti saya ini,” kata Wagiyono yang berbadan kurus. Pernyataan senada diungkapkan tetangganya, Mulyono. “Siyono bertubuh sedang, tidak terlalu kurus. Kulitnya putih bersih. Orangnya agak pendiam. Tidak ada gambaran dia jago berkelahi,” ujar Mulyono.

Semula Wagiyono tidak lagi mempersoalkan kematian adiknya. Bahkan Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) dan Tim Pembela Muslim, yang berupaya membantu keluarga ini menguak kematian Siyono, kesulitan berhubungan dengan Wagiyono. Komnas HAM sempat membujuk Wagiyono dan Suratmi, istri Siyono. agar mengizinkan jenazah Siyono diotopsi guna mencari tahu penyebab pasti kematiannya. Tapi upaya ini ditolak Wagiyono. “Kalau sudah dikubur baru akan diotopsi untuk apa? Sudah terjadi ya sudah,” ujar Wagiyono, Rabu 18 Maret 2016.

Komnas HAM dan Tim Pembela Muslim menduga keluarga Siyono diminta kepolisian tidak banyak bicara. Hingga kini, tim investigasi Komnas HAM masih bekerja mengungkap kematian Siyono. Menurut Komisioner Komnas HAM Siane Indriani, kerja Komnas HAM tidak terpengaruh status Siyono yang disebut sebagai terduga teroris. “Teroris atau bukan itu harus dibuktikan di pengadilan. Jangan diartikan kami membela teroris. Kami membela kemanusiaan,” kata Siane. Guna melengkapi hasil investigasinya, Komnas HAM berencana akan menemui keluarga Siyono di Dukuh Brengkungan.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Bulog Luncurkan Beras Rojolele Srinuk, Gandeng Kabupaten Klaten dan PT Aneka Usaha Persero

19 Agustus 2023

Bulog Luncurkan Beras Rojolele Srinuk, Gandeng Kabupaten Klaten dan PT Aneka Usaha Persero

Bulog meluncurkan varietas beras Rojolele Srinuk yang diproduksi di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

14 Juli 2023

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Wisata Air di Klaten, dari Umbul Ponggok hingga Umbul Kemanten

5 Agustus 2022

7 Rekomendasi Wisata Air di Klaten, dari Umbul Ponggok hingga Umbul Kemanten

Berikut tujuh rekomendasi wisata air alami atau umbul di Klaten yang wajib Anda dikunjungi.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Klaten Capai UHC di Hari Jadi

29 Juli 2022

Kabupaten Klaten Capai UHC di Hari Jadi

Penghargaan UHC diserahkan BPJS Kesehatan untuk wilayah yang lebih dari 95 persen penduduknya menjadi peserta JKN.

Baca Selengkapnya

Peringati HUT ke-218 Kabupaten Klaten, Ribuan Warga Meriahkan Gelar Kirab Budaya

29 Juli 2022

Peringati HUT ke-218 Kabupaten Klaten, Ribuan Warga Meriahkan Gelar Kirab Budaya

Ribuan warga memenuhi pedestrian sepanjang Jalan Delanggu-Polanharjo, Klaten, untuk memeriahkan gelaran kirab budaya HUT ke-218 Kabupaten Klaten.

Baca Selengkapnya

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

2 Februari 2022

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

Para investor atau trader binary option merugi akibat skema perjudian berkedok investasi itu.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

12 Desember 2018

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

Masih ada panti sosial yang menerapkan praktik pemasungan dan kurungan terhadap penyandang disabilitas mental.

Baca Selengkapnya

Diperiksa KPK, Pejabat Kabupaten Klaten Ini Mondar-mandir Toilet

7 Februari 2018

Diperiksa KPK, Pejabat Kabupaten Klaten Ini Mondar-mandir Toilet

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Sudirno mondar-mandir ke toilet saat diperiksa KPK sebagai tersangka terkait jual-beli jabatan di Klaten.

Baca Selengkapnya