TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin telah menyampaikan beberapa usul peningkatan kualitas layanan haji kepada Menteri Urusan Haji Arab Saudi Bandar Muhammad Hajjar dalam kunjungan kerja selama enam hari di Arab Saudi, 10-15 Maret 2016.
Bersama Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek dan tim Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, kunjungan Menteri Agama kali ini untuk membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1437H/2016M, termasuk menandatangani nota kesepahaman dengan Menteri Urusan Haji Arab Saudi.
“Usul itu tidak semata peningkatan layanan jemaah haji Indonesia, lebih utama pemerintah Indonesia mengajukan usul agar kenyamanan jemaah haji dunia bisa didapat,” ujar Menteri Lukman yang baru tiba dari Arab Saudi, Rabu, 16 Maret 2016.
Beberapa usul perbaikan yang disampaikan Menteri Lukman kepada Menteri Urusan Haji Arab Saudi Arabia adalah, pertama, perbaikan kualitas tenda di Arafah agar dibuat permanen dan lebih kokoh. Pengalaman pada 2015, beberapa tenda jemaah Indonesia roboh karena angin. “Setidaknya tenda di Arafah dibuat seperti tenda di Mina,” kata Menteri Lukman.
Kedua, pembangkit listrik permanen yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan listrik selama jemaah di Arafah. Jemaah haji dunia pada setiap penyelenggaraan ibadah haji berkisar 2 juta orang, dan itu tentu membutuhkan konsumsi listrik yang sangat besar. “Diperlukan pembangkit listrik yang relatif permanen di Arafah,” tutur Lukman.
Ketiga, tenda Mina dibuat bertingkat. Mina adalah wilayah yang jelas batas-batasnya. Luas wilayah ini sekitar 7,8 kilometer persegi, tapi yang bisa didiami hanya 4,8 kilometer persegi karena selebihnya adalah pegunungan batu. Adapun ketika menginap di Mina, semua jemaah haji diharuskan berada dalam kawasan ini. Padahal total jemaah haji setiap tahun berkisar 2 juta orang, sangat padat.
“Tenda jemaah di Mina perlu dibuat bertingkat seperti Jamarat (tempat lontar jumrah), sehingga tidak ada jemaah yang ditempatkan di luar Mina,” ucap Menteri Lukman.
Keempat, penyediaan fasilitas pos kesehatan darurat pada rute jemaah dari tenda di Mina menuju Jamarat. Keberadaan pos kesehatan diperlukan untuk mengantisipasi jemaah yang butuh pertolongan kesehatan dalam perjalanan dari Mina ke Jamarat atau sebaliknya.
“Tahun lalu, kita melihat kondisi seperti itu tidak bisa dilayani dengan baik karena keterbatasan sarana kesehatan bagi jemaah haji,” ujarnya.
ERWIN Z.
Berita terkait
Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk
6 jam lalu
Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?
19 jam lalu
Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.
Baca SelengkapnyaMasalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah
1 hari lalu
Selama mengikuti ibadah haji, kesehatan dan kebugaran menjadi hal utama yang patut dijaga serta dipertahankan jemaah haji.
Baca SelengkapnyaYaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah
1 hari lalu
Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.
Baca SelengkapnyaReaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah
1 hari lalu
DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi
2 hari lalu
Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres
2 hari lalu
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima lawatan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah di Istana Wapres.
Baca SelengkapnyaTidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024
5 hari lalu
Bandara Adi Soemarmo Solo tidak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Tapi tetap layani penerbangan haji.
Baca SelengkapnyaMengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya
10 hari lalu
Visa Haji merupakan visa untuk warga negara Indonesia yang akan pergi menjalankan ibadah haji, selain itu ada beberapa visa lainnya.
Baca Selengkapnya23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit
10 hari lalu
Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.
Baca Selengkapnya