SBY Turut Melayat ke Rumah Sulistyo di Semarang
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Selasa, 15 Maret 2016 13:36 WIB
TEMPO.CO, Semarang - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ikut melayat ke rumah almarhum Sulistyo, Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia dan anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Jawa Tengah, yang meninggal akibat kebakaran di ruang udara bertekanan tinggi di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Jakarta.
SBY, yang datang didampingi Ani Yudhoyono dan para politikus Partai Demokrat, tiba di rumah duka di Jalan Karangingas Raya Nomor 8, RT 3 RW VII, Kelurahan Tlogosari Kulon, Pedurungan, Kota Semarang, sekitar pukul 11.00, Selasa, 15 Maret 2016.
SBY bersama para elite Demokrat memang sedang mengadakan kegiatan keliling Jawa atau tour de Java. Rombongan SBY sampai di Salatiga saat musibah yang dialami Sulistyo terjadi. Dari Salatiga, rombongan SBY menuju rumah duka di Semarang.
Kedatangan SBY sempat mengagetkan para pelayat. Sebelum SBY datang, rumah Sulistyo sudah dihadiri ribuan pelayat yang menunggu kedatangan jenazah. Para pelayat datang dari berbagai kalangan. Kebanyakan dari mereka mengenakan seragam Korpri. Melihat kedatangan SBY, para pelayat ada yang menyempatkan minta foto bersama.
Saat menunggu jenazah Sulistyo tiba, SBY duduk di kursi deretan depan didampingi Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, Ketua Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah Ahmad Darodji, Ketua PGRI Jawa Tengah Widadi, Rektor Universitas PGRI Semarang, dan lain-lain. Beberapa menit kemudian, jenazah Sulistyo datang setelah sempat disemayamkan di gedung DPD dan Gedung Guru PGRI.
Saat jenazah tiba, banyak orang mengerubunginya. Setelah itu, jenazah disalati. Seorang staf DPD asal Jawa Tengah, Khoirun Nisa, menuturkan, setelah disalati, jenazah Sulistyo dibawa ke Banjarnegara. “Jenazah Sulistyo akan dimakamkan di Banjarnegara,” kata Nisa.
Sulistyo merupakan satu di antara empat korban kebakaran yang tewas di ruang tabung chamber Pulau Miangas, gedung ruang udara bertekanan tinggi (RUBT) lama, RSAL Mintohardjo, Jakarta. Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Muhammad Zainuddin mengatakan kebakaran diakibatkan korsleting listrik.
"Sehingga menimbulkan asap putih lebat. Pasien yang ada di dalam tabung terbakar dan tidak dapat diselamatkan," ujar Zainuddin dalam siaran pers.
ROFIUDDIN