KPK: 30 Persen Pejabat Belum Laporkan Harta Kekayaan  

Reporter

Editor

Anton Septian

Sabtu, 12 Maret 2016 19:20 WIB

Artis Arumi Bachsin mendampingi suaminya Emil Elistianto Dardak melaporkan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Gedung KPK, Jakarta, 3 Agustus 2015. Pelaporan LHKPN tersebut terkait pencalonan Emil Elistianto Dardak (31) sebagai Calon Bupati Trenggalek, Jawa Timur. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan tingkat kepatuhan pejabat untuk melaporkan harta kekayaan belum terlalu tinggi. Menurut dia, sekitar 30 persen pejabat belum melaporkan kekayaannya.

"Intinya, 30 persen pejabat belum lapor dan jangan anggap remeh jumlah 30 persen ini. Sebab, kalau 30 persen ini isinya pejabat dengan posisi penting, anak buahnya bisa ikut korupsi," ujar Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Sabtu, 12 Maret 2016.

Saut mengatakan semua pejabat wajib melaporkan kekayaannya, baik yang baru menjabat, selesai menjabat, maupun yang akan menjabat. "Semua harus lapor kekayaannya dong," ujarnya.

Menurut Saut, KPK sudah memberi tahu para pejabat berulang kali ketika mereka akan menjabat agar melaporkan kekayaannya. Saut mengatakan alasan mereka belum juga melaporkan kekayaan mungkin lalai atau lengah.

Koalisi Masyarakat untuk Parlemen Bersih mendesak KPK membuka daftar nama anggota DPR yang tak melaporkan kekayaan. Arief Rachman, koordinator Koalisi, menyebutkan setidaknya ada 60 persen anggota DPR yang belum melaporkan kekayaannya. Saat ini jumlah anggota DPR mencapai 560 orang.

Menurut Arief, data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di situs KPK menyebutkan masih banyak anggota DPR yang lalai. "Sekarang lebih parah," katanya di gedung KPK, Selasa, 8 Maret 2016.

Dia mengatakan, bila pejabat tak melaporkan hartanya, hal itu menimbulkan kecurigaan. Sebab, kata dia, pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang jujur dan terbuka. Selain itu, seharusnya anggota DPR sadar diri melaporkan hartanya sesuai dengan peraturan. "Dalam undang-undang kan ada wajib lapor," ucapnya.

Sebab itu, Koalisi Masyarakat meminta KPK membuka data tersebut kepada publik. Hal ini berkaitan dengan keterbukaan agar masyarakat dapat menilai siapa legislator yang mereka dukung.

ARIEF HIDAYAT

Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

7 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

7 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

9 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

9 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

10 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

13 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

16 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

18 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya