Sejumlah warga bersorak saat proses penarikan alat berat dari di lokasi rencana pengeboran sumur Tanggulangin 1 di Desa Kedungbanteng, Kec. Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, 11 Januari 2016. Lapindo Brantas menghentikan aktifitas pengurukan di sumur ini. TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Sidoarjo - Lapindo Brantas Inc mengakui jaringan pipa gas yang bocor di Desa Kedungbanteng, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat, 11 Maret 2016, milik mereka.
"Pipa yang bocor itu merupakan pipa gas dari sumur produksi TGA 1 ke TGA 2, sebelum kemudian dialirkan ke pipa induk di TGA 3," kata Vice President Public Relations Lapindo Brantas Inc Hesti Armiwulan kepada wartawan di kantor Lapindo, Jumat, 11 Maret 2016.
Hesti mengaku belum bisa memastikan penyebab kebocoran tersebut. "Mohon bersabar. Kami akan segara meminta tim produksi mencari tahu, termasuk menunggu hasil pemeriksaan dari Polres Sidoarjo," ujarnya.
Menurut Hesti, kebocoran pipa gas yang sempat menimbulkan semburan gas (babble) dan sebelum kemudian membakar perabot rumah satu warga itu merupakan musibah. Dia berjanji perusahaan akan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya terbakar. "Ini musibah bagi Lapindo. Kami juga prihatin terhadap warga yang rumahnya terbakar."
Kebocoran jaringan pipa gas terjadi sekitar pukul 04.00 WIB hari ini dan baru bisa dipadamkan dua jam kemudian. Kebocoran itu sempat menimbulkan kepanikan warga.
Lokasi kebocoran jaringan pipa gas berada persis di tengah jalan Desa Kedungbanteng RT 3 RW 2. Ruas jalan itu berada tidak jauh dari titik sumur Tanggulangin 1 (TGA 1), yang beberapa waktu lalu akan dibor pihak Lapindo.