PPP Yogya Siapkan Skenario Terburuk Pilkada tanpa Calon  

Reporter

Kamis, 10 Maret 2016 04:04 WIB

Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Yogyakarta - Partai Persatuan Pembangunan Kota Yogyakarta mempersiapkan skenario terburuk, yakni tidak mengusung calon sendiri dalam pemilihan kepala daerah 2017 bila sampai April 2016 surat keputusan kepengurusan yang sah tetap belum diterbitkan pemerintah.

"Kami masih pesimistis SK kepengurusan itu diterbitkan April. Kami menyusun skenario terburuk menjadi partai pendukung, bukan pengusung," ujar fungsionaris PPP Kota Yogyakarta, Hasan Widagdo, Rabu, 9 Maret 2016.

Hasan yang juga anggota DPRD Kota Yogyakarta dari Fraksi Persatuan Pembangunan itu menuturkan, dengan memposisikan diri sebagai partai pendukung, saat ini kader internal mulai bergerak melakukan lobi ke sejumlah pengurus partai.

"Kami menginventarisasi kandidat yang akan diusung partai lain untuk merumuskan peta dukungan PPP akan diberikan ke mana sejak Maret ini," ujar Hasan.

Hasan menuturkan kriteria calon yang akan didukung PPP yang paling pokok adalah memiliki komitmen jelas terhadap kesejahteraan umat Islam. "Entah inkumben atau di luar itu, kalau komitmennya jelas, kami dukung penuh. Untuk sekarang kami belum memastikan arah dukungan karena belum semua partai mengajukan nama."

Sebelumnya, PPP Kota Yogyakarta yang memiliki empat kursi di DPRD Kota Yogyakarta berambisi mengusung kandidat calon, minimal wakil wali kota berpasangan dengan partai lain agar syarat minimal 8 kursi mengusung calon terpenuhi.

Baca Juga: Dua Kubu PPP di Jawa Tengah Emoh Islah

Namun ternyata SK pengesahan pengurus dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang dibayangkan turun Februari batal, dan malah berganti terbitnya opsi memperpanjang hasil munas PPP Bandung 2011. Keputusan pemerintah ini diprotes PPP Yogyakarta dan Solo dengan mendatangi Kantor Kementerian Hukum DIY pekan lalu.

PPP Yogyakarta saat ini, ujar Hasan, tak akan mempersoalkan siapa nanti yang akan disahkan kepengurusannya oleh pusat. "Apakah kubu munas Jakarta di bawah Djan Faridz atau munas Surabaya di bawah Romahurmmuziy."

"Siapa pun pengurus pusat yang disahkan, kami hanya berharap dipercepat agar bisa segera melakukan musyawarah daerah untuk persiapan pilkada, siapa pun," ujar Hasan.

Soal kandidat internal yang bakal diajukan jika SK Kementerian turun sebelum April, Hasan mengaku belum dirapatkan pengurus yang masih berfokus pada turunnya SK dari pusat.

"Konsentrasi kami hanya ke nasib di kepengurusan internal sekarang, belum bisa intens pada pilkada selain komunikasi ke partai lain," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

10 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

13 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

25 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

29 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

37 hari lalu

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

40 hari lalu

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.

Baca Selengkapnya

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

40 hari lalu

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

40 hari lalu

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

49 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya