Heboh Jembatan Melengkung di Malang, Begini Hasil Ujinya

Reporter

Rabu, 9 Maret 2016 20:55 WIB

Jembatan Soekarno-Hatta Malang Jawa Timur, 3 Maret 2016. Jembatan yang memiliki panjang bentang 40 meter dan 60 meter ini dibangun sekitar tahun 1988. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Malang - Pemerintah pusat akhirnya angkat bicara ihwal kondisi jembatan di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Malang, Jawa Timur. Kekhawatiran akan keselamatan pengguna jembatan itu kembali mengemuka terkait konstruksi dan sifat lendutan jembatan dari baja sepanjang 60 meter itu.

Kepala Sub Direktorat Teknik Jembatan, Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Iwan Zarkasi, mengatakan bahwa telah dilakukan uji beban secara statis dan dinamis di jembatan itu. Hasilnya, disimpulkan jembatan Jalan Soekarno-Hatta masih layak dan aman dilintasi kendaraan.

Iwan menerangkan, uji dilakukan menggunakan beban delapan truk berbobot total 160 ton. Kedelapan taruk berhenti sejajar di jembatan dengan bentangan 60 meter itu. Dia menyebut, sejumlah sensor menunjukkan getaran atau lendutan jembatan 2,9 Hertz dalam uji tersebut.

Baca: Hoax Jembatan di Malang Melengkung, Dinas PU Kalang Kabut

"Getaran tersebut masih berada dalam batas ambang toleransi dan uji beban ini bukti kuat jembatan masih aman," katanya usai presentasi di Hotel Atria, Malang, Kamis 9 Maret 2016.

Menurutnya, kondisi jembatan yang dibangun 1988 itu masih aman dilintasi. Apalagi dilakukan perawatan dan pemeliharaan secara rutin. Sedangkan sejumlah jembatan di daerah perbatasan justru dilintasi truk bermuatan batu bara. "Jembatan ini tak ada apa-apanya dibandingkan daerah lain," ujarnya berusaha meyakinkan.

Uji beban tersebut dilakukan setelah ramai beredar foto di media sosial yang menunjukkan jembatan melengkung tidak normal. Foto dan latar belakang hasil penelitian dari Universitas Brawijaya tentang frekuensi dan lendutan dari rangka jembatan itu meresahkan pengguna apalagi lalu lintas di sekitar jembatan tergolong padat.

Peneliti jembatan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Sugeng P. Bagio, menjelaskan penelitian yang dilakukannya pada 2013 memang menemukan lendutan sedalam 10 sentimeter yang dianggap tak wajar dengan umur pakai jembatan itu.

Pada sejumlah sambungannya juga ditemukan permasalahan. Namun dia menambahkan, "Kami melakukan pengujian secara sederhana. Tak melakukan secara menyeluruh."

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur Supaad menjelaskan rata-rata jembatan rangka baja didesain berusia minimal 50 tahun. Struktur jembatan rangka baja juga disebutkannya normal memiliki lendutan dan getaran yang tinggi sSehingga saat melintas dengan kecepatan rendah terasa bergoyang.

"Uji beban secara teknis, laboratorium, digital, dan akademik secara struktur masih layak dilewati sesuai ketentuan," ujarnya.

Namun, Supaad juga menegaskan, tetap diperlukan sejumlah perbaikan seperti mengganti bantalan peredam getaran. Serta menambah alat untuk meredam getaran.

Juga dijanjikannya bakal dilakukan pengecekan secara menyeluruh meliputi sambungan dan keretakan. Supaad menemukan sambungan bermasalah di beberapa dari ribuan baut yang ada. Namun masalah sambungan tak mengurangi kekuatan jembatan.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

15 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

15 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

20 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemuda Demak Rusak Pagar Jembatan Agar Truk Sound Horeg Bisa Lewat

22 hari lalu

Kronologi Pemuda Demak Rusak Pagar Jembatan Agar Truk Sound Horeg Bisa Lewat

Pagar jembatan beton di Desa Babatan, Kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah dirusak pemuda agar truk berisi sound system untuk takbiran bisa lewat.

Baca Selengkapnya

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

29 hari lalu

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?

Baca Selengkapnya

Sigit Sosiantomo Prihatin 85,88 Persen Jembatan Rusak di Jalan Nasional

29 hari lalu

Sigit Sosiantomo Prihatin 85,88 Persen Jembatan Rusak di Jalan Nasional

Kerusakan jembatan di jalan nasional dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran dan keselamatan arus mudik.

Baca Selengkapnya

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

30 hari lalu

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Jembatan Termahal di Dunia

30 hari lalu

Inilah 5 Jembatan Termahal di Dunia

Jembatan merupakan infrastruktur penting sehingga pembangunannya dapat menghabiskan biaya yang mahal. Berikut sederet jembatan termahal di dunia.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Jembatan Terpanjang di Dunia

30 hari lalu

Inilah 5 Jembatan Terpanjang di Dunia

Jembatan Danyang-Kunshan Grand Bridge di China saat ini menjadi jembatan terpanjang di dunia. Panjanganya mencapai 164 kilometer.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

33 hari lalu

Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

Top 3 dunia adalah Kemlu dalami dugaan adanya WNI di kapal penabrak di Baltimore, warga AS tak setuju serangan Israel, jenazah ABK WNI dipulangkan.

Baca Selengkapnya