TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan menegaskan gaya hidup menyimpang berupa lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) serta narkoba merupakan faktor terdepan yang merusak moral dan budaya bangsa Indonesia.
"Ini yang kita hadapi sekarang, perang yang tidak kelihatan," katanya di sela sosialisasi empat pilar kebangsaan di Pekanbaru, Riau, Selasa, 8 Maret 2016.
Ia menyatakan telah bertemu Kepala BNN dan memaparkan ada 5 ton narkoba yang disita, bukan 5 gram atau 50 gram. Zulkifli pun mempertanyakan ada berapa banyak lagi narkoba yang belum disita.
Sedangkan untuk LGBT, kata dia, sekarang sudah marak dan perlu digencarkan penolakan. "Laki-laki dengan laki-laki minta diakui, perempuan dengan perempuan minta diakui, kemudian masyarakat Riau tidak marah dengan itu. Itu di mana logikanya?" ujarnya.
"LGBT saya menolak. Itu penyimpangan. Jangan (LGBT) diperalat menjadi gerakan. Ini menyangkut keselamatan generasi muda kita. Saya katakan itu menyimpang. Pemerintah harus tegas," tuturnya.
Menurut dia, pemerintah harus segera mengambil sikap atas munculnya gerakan LGBT dan masyarakat harus menolaknya. "Kita harus bersikap. Gerakan (LGBT) harus kita tolak karena melanggar hukum," ucapnya. "Kalau dibiarkan akan hilang satu generasi di Indonesia."
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menegaskan menolak segala bentuk propaganda, promosi, dan dukungan terhadap legislasi dan perkembangan LGBT di Indonesia. Ketua Umum MUI KH Maruf Amin mengatakan aktivitas LGBT bertentangan dengan sila pertama Pancasila dan kedua, UUD 1945 Pasal 29 ayat 1 dan Pasal 28 J, serta Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Selain itu, aktivitas LGBT bertentangan dengan Fatwa MUI Nomor 57 Tahun 2014 tentang lesbian, gay, sodomi, dan pencabulan.
ANTARA
Berita terkait
KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini
13 menit lalu
Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang
30 menit lalu
Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.
Baca SelengkapnyaProfil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo
1 jam lalu
Nama komedian Eko Patrio disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk
1 jam lalu
Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.
Baca SelengkapnyaSkema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat
1 jam lalu
Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.
Baca SelengkapnyaSaran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas
2 jam lalu
Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.
Baca SelengkapnyaGerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya
2 jam lalu
Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaJadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti
2 jam lalu
MK akan memutus Perkara PHPU atau sengketa Pileg: anggota DPR, DPD, dan DPRD dalam tenggang waktu paling lama 30 hari kerja sejak permohonan dicatat.
Baca SelengkapnyaLima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah
2 jam lalu
Gelombang protes mahasiswa pro-Palestina sedang terjadi di seluruh bagian dunia, sebuah gerakan yang diharapkan dapat menghentikan genosida di Gaza.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres
2 jam lalu
JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.
Baca Selengkapnya