Rafelia 2 Tenggelam, Polisi Panggil Syahbandar dan ASDP  

Reporter

Senin, 7 Maret 2016 10:36 WIB

Kapal penumpang RAFELIA 2. marinetraffic.com/Koko Sukertha

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Kepolisian Resor Banyuwangi, Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Bastoni Purnama mengatakan memanggil Syahbandar dan pihak PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PT ASDP) Pelabuhan Gilimanuk, Bali, atas tenggelamnya kapal Rafelia 2.

Menurut Bastoni, surat panggilan telah dikirim oleh Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Banyuwangi. Menurut rencana, pemeriksaan terhadap Syahbandar dan pihak PT ASDP Gilimanuk dilakukan hari ini, Senin, 7 Maret 2016. "Diperiksa di Polres Banyuwangi," katanya.

Bastoni menjelaskan, Syahbandar dan pihak PT ASDP Gilimanuk diperiksa sebagai pihak yang berwenang mengeluarkan izin berlayar dan inspeksi kapal dalam keberangkatannya dari Gilimanuk.

Pada Minggu, 6 Maret 2016, telah dilakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak di antaranya lima orang dari perusahaan pemilik kapal (PT Dharma Bahari Utama), 14 penumpang yang selamat, dan kru kapal. "Semua kami periksa sebagai saksi, kami pilah-pilah siapa sebagai tersangka," ujar Bastoni.

Bastoni mengatakan kepolisian akan terus melakukan pemeriksaan dan investigasi. Selain meminta keterangan para saksi, kepolisian mengecek lagi kondisi kapal. Tujuannya untuk mengetahui penyebab tenggelamnya kapal. “Apakah ada unsur pidananya atau tidak," ucapnya.

Dalam penyelaman yang dilakukan selama dua hari, ditemukan barang bukti berupa repeater, CCTV, telepon seluler, serta barang-barang lain. "Nanti kami olah untuk mendukung proses penyidikan," tutur Bastoni.

Ihwal dugaan kebocoran lambung kapal, Bastoni mengatakan saat ini masih dalam proses penyidikan. "Belum bisa kami publikasikan. Nanti ketika sudah lengkap pemeriksaannya, pada saatnya pasti akan kami publikasikan," kata Bastoni.

Sementara itu, Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Pelayaran Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kapten Aldrin Dalimunte mengatakan selama dua hari melakukan interviu terhadap perusahaan kapal, semua penumpang yang ada di rumah sakit, juga beberapa kru kapal yang sudah dalam kondisi baik.

Pihak KNKT bekerja sama dengan tim Basarnas gabungan. "Kami melakukan kegiatan paralel,” kata Aldrin yang juga Ketua Tim Investigasi Kasus Kecelakaan Rafelia 2.

Dia menjelaskan, KNKT masih tetap bekerja melakukan investigasi meski kegiatan pencarian oleh Basarnas gabungan sudah dihentikan.

Aldrin mengatakan masih ada beberapa tahapan yang harus dilakukan tim untuk menentukan penyebab tenggelamnya kapal Rafelia 2. "Salah satunya juga yang lebih spesifik kami akan melakukan penyelaman untuk menentukan penyebab kecelakaan atau tenggelamnya kapal," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kapal Rafelia 2 tenggelam pada Jumat siang, 4 Maret 2016. Kapal tersebut mengangkut 82 penumpang serta 26 kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Dari 82 penumpang, 76 orang selamat, 5 orang ditemukan tewas, dan 1 orang masih hilang, yakni kapten kapal Rafelia 2.

DAVID PRIYASIDHARTA


Berita terkait

Polres Payakumbuh Peringati Hari Bhayangkara ke-77

3 Juli 2023

Polres Payakumbuh Peringati Hari Bhayangkara ke-77

AKBP Wahyuni menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi terutama kepada Pemko Payakumbuh

Baca Selengkapnya

Kapal Angkut Rombongan Pernikahan Terbalik di Nigeria, 50 Tewas

14 Juni 2023

Kapal Angkut Rombongan Pernikahan Terbalik di Nigeria, 50 Tewas

Sedikitnya 50 orang tenggelam dan beberapa lainnya hilang setelah sebuah kapal yang kelebihan muatan terbalik di Nigeria.

Baca Selengkapnya

Soal Tenggelamnya Kapal Nelayan China yang Bawa 17 WNI, Pemerintah China Perintahkan Hal Ini

18 Mei 2023

Soal Tenggelamnya Kapal Nelayan China yang Bawa 17 WNI, Pemerintah China Perintahkan Hal Ini

Pemerintah China perintahkan jajarannya untuk kerahkan upaya maksimal dalam penyelamatan korban kapal tenggelam, termasuk 17 WNI.

Baca Selengkapnya

17 WNI Jadi Korban Kecelakaan Kapal China, Presiden Xi Perintahkan Pencarian Maksimal

18 Mei 2023

17 WNI Jadi Korban Kecelakaan Kapal China, Presiden Xi Perintahkan Pencarian Maksimal

Presiden Xi Jinping memerintahkan upaya habis-habisan dalam penyelamatan awak kapal, termasuk 17 WNI, yang hilang setelah Lupeng Yuanyu 028 terbalik

Baca Selengkapnya

Kapal Speedboat Evelyn Calisca Terbalik di Riau, Jumlah Korban Bertambah jadi 12 Orang

28 April 2023

Kapal Speedboat Evelyn Calisca Terbalik di Riau, Jumlah Korban Bertambah jadi 12 Orang

Jumlah korban kecelakaan speedboat (kapal cepat) Evelyn Calisca 01 rute Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir bertambah jadi 12 orang.! I

Baca Selengkapnya

Italia Gelar Operasi Penyelamatan 1.200 Migran yang Hanyut di Laut

11 April 2023

Italia Gelar Operasi Penyelamatan 1.200 Migran yang Hanyut di Laut

Penjaga pantai Italia melakukan operasi untuk menyelamatkan dua kapal yang membawa total 1.200 orang.

Baca Selengkapnya

Mutilasi di Bogor, Polisi Sebut Pelaku dan Korban Tinggal Bersama, Bermotif Pertengkaran

18 Maret 2023

Mutilasi di Bogor, Polisi Sebut Pelaku dan Korban Tinggal Bersama, Bermotif Pertengkaran

Kepolisian Resor Bogor mengungkap kasus penemuan potongan tubuh manusia atau mayat mutilasi dalam koper berwarna merah di Desa Singabangsa.

Baca Selengkapnya

Jelang Ramadan, Kodim dan Polres Metro Depok Pantau Harga Sembako di Pasar

18 Maret 2023

Jelang Ramadan, Kodim dan Polres Metro Depok Pantau Harga Sembako di Pasar

Kodim 0508/Depok bersama Polres Metro Depok bersinergi untuk memastikan stok dan stabilitas harga Sembako jelang Ramadan 1444 Hijriyah

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Kapal Migran, Paus Fransiskus: Hentikan Perdagangan Manusia

6 Maret 2023

Kecelakaan Kapal Migran, Paus Fransiskus: Hentikan Perdagangan Manusia

Paus Fransiskus menyerukan pihak-pihak berwenang untuk menghentikan perdagangan manusia yang beroperasi di Mediterania setelah karamnya kapal migran.

Baca Selengkapnya

Cari Suaka, Mantan Atlet Hoki Pakistan Tewas dalam Kecelakaan Kapal di Italia

3 Maret 2023

Cari Suaka, Mantan Atlet Hoki Pakistan Tewas dalam Kecelakaan Kapal di Italia

Mencari masa depan putra difabelnya, mantan atlet hoki Pakistan, Shahida Raza, ikut kapal penyelundup manusia dan hidupnya berakhir di pantai Italia.

Baca Selengkapnya