Kebakaran Lahan di Riau Meluas, Titik Api Baru Bermunculan  

Reporter

Sabtu, 5 Maret 2016 16:07 WIB

Titik api terlihat dalam layar pemantau di Posko Kebakaran Lahan dan Hutan di Manggala Wanabakti, Jakarta, 22 September 2015. Kabut asap akibat kebakaran hutan telah menurunkan kualitas udara dan mengganggu aktivitas warga Riau dan sekitarnya. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Riau kian meluas. Titik api baru terus bermunculan dan membakar lahan gambut. Di Kota Dumai, luas lahan yang terbakar bahkan mencapai ratusan hektare.

"Dalam waktu dekat, bakal ditetapkan status siaga darurat oleh Wali Kota Dumai," ucap Kepala Kepolisian Resor Kota Dumai Ajun Komisaris Besar Suwoyo, Sabtu, 5 Maret 2016.

Suwoyo mengatakan 25 personel kepolisian dikerahkan untuk memadamkan sejumlah titik api dibantu pasukan TNI dan masyarakat. "Diharapkan setiap instansi terkait menyiapkan data pendukung soal kebakaran lahan," ujarnya.

Selain berjibaku memadamkan api, polisi terus berpatroli di kawasan rawan kebakaran lahan. Hingga kini, tutur dia, Polres Dumai telah menangkap 12 pelaku pembakar lahan. "Sampai saat ini, kasus tersebut tengah dalam penyidikan," ucapnya.

Kebakaran lahan juga terus meluas di Bengkalis. Titik api baru bermunculan dan melahap lahan gambut. Setidaknya lebih dari 145 hektare lahan di daerah ini terbakar. "Titik api baru terus muncul," kata Kepala Bidang Pemadam Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bengkalis Suiswantoro.

Suiswantoro menyebutkan kebakaran lahan terjadi di beberapa kecamatan di Bengkalis. Api terus melahap lahan gambut di Kecamatan Rupat yang mencapai 20 hektare, di Bukit Batu 110 hektare, dan di Mandau 3 hektare. "Sedangkan lahan di Kecamatan Pinggir yang hingga kini masih terbakar belum dapat dihitung luasnya," ucapnya.

Menurut Suiswantoro, musim panas dan tiupan angin kencang membuat regu pemadam kesulitan padamkan api. Titik api yang jauh di tengah hutan bergambut membuat regu pemadam kesulitan menjangkau lokasi kebakaran.

Kebakaran lahan dua pekan terakhir marak terjadi di sejumlah daerah di Riau. Dua daerah, yakni Bengkalis dan Meranti, telah menyatakan siaga darurat kebakaran lahan. Kepolisian Daerah Riau mencatat, secara keseluruhan, luas hutan yang terbakar di Riau mencapai 222,5 hektare.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan satelit Terra dan Aqua masih memantau 20 titik panas di sejumlah wilayah di Riau. Jumlah tersebut menurun dibanding hari sebelumnya sebanyak 45 titik. "Titik panas terpantau pukul 07.00," ujar Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin.

Menurut Sugarin, titik panas tersebar di Bengkalis dengan 2 titik, Dumai (9), dan Siak (9). "Tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau 16 titik," tuturnya.

Meski demikian, kebakaran lahan yang melanda Riau hingga kini belum mengganggu kualitas udara di Riau. Jarak pandang di beberapa daerah masih normal, seperti Pekanbaru dengan 8 kilometer, Rengat 5 km, Dumai 7 km, dan Pelalawan 5 km.

RIYAN NOFITRA



Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya