Pakar Gunung Berapi Indonesia & Prancis Teliti Rinjani Purba

Reporter

Sabtu, 5 Maret 2016 03:59 WIB

Puncak Rinjani. TEMPO/Supriyantho Khafid

TEMPO.CO, MATARAM -Sejumlah pakar gunung api dari Indonesia dan Prancis berencana melakukan penelitian meletusnya Gunung Rinjani Purba atau dikenal dengan Gunung Samalas tahun 1257 Masehi.

"Penelitian ini dimulai dari rekonstruksi sebelum dan sesudah meletusnya Gunung Rinjani Purba atau dikenal dengan Gunung Samalas yang meletus pada tahun 1257 Masehi," kata Pakar Geologi Nasional Heryadi Rachmat seusai bertemu Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi di Mataram, Kamis.

Ia menjelaskan, sejumlah pakar gunung api akan ikut serta terlibat dalam penelitian tersebut. Mereka diantaranya berasal dari Badan Arkeologi Nasional, Tim Geologi Kementerian ESDM, Universitas Gajah Madha (UGM), dan Universitas Mataram (Unram).

Tidak ketinggalan, peneliti gunung berapi kenamaan asal Prancis Prof Dr Frank Lavigne dari Universitas Paris, Pantheon Sorbone. Yang tidak lain yang mengungkap tentang sejarah letusan Gunung Samalas.

"Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah tentang NTB khususnya Lombok dalam mewarnai peristiwa geologi dan vulkanologi dunia, termasuk menjadi daya tarik wisata bagi NTB yang saat ini telah mengembangkan obyek wisata alam dan budaya," jelasnya.

Menurut Heryadi, berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh Prof Dr Frank Lavigne dari Universitas Paris, Pantheon Sorbone, sebaran sulfur letusan Gunung Samalas atau kini Gunung Rinjani melebihi dahsyatnya letusan Gunung Tambora. Bahkan, akibat letusan yang terjadi pada tahun 1257 Masehi tersebut telah mempengaruhi iklim global kala itu.

Bahkan, kata Rachmat, pada zaman sejarah, dari tiga Gunung Api yang masuk catatan dunia, karena letusanya yang maha dahsyat ada dua di NTB, yakni Gunung Samalas atau Gunung Rinjani di Pulau Lombok dan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa. Sedangkan, satunya lagi adalah Gunung Krakatau.

"Bila banyak hal terungkap dalam penelitian ini, tentu akan jadi aset sejarah vulkanologi dan geologi yang tak ternilai harganya," ucapnya.

Ia mengatakan, untuk melakukan penelitian dan mengumpulkan bukti-bukti tentang letusan Gunung Samalas yang terjadi pada tahun 1257 Masehi ini, masih membutuhkan waktu cukup lama. Sebab, berdasarkan catatan sejarah tentang Samalas tersebut masih sedikit.

"Inilah yang kita akan coba gali, sehingga diperoleh secara jelas tentang sejarah Samalas. Karena berdasarkan Babat (Tulisan Lontar) Lombok terjadi letusan dahsyat yang pernah terjadi di Lombok," ungkapnya.

Sementara Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi mendukung penuh penelitian tersebut, karena tentu akan bermanfaat bagi pembangunan dan masyarakat NTB kini dan masa mendatang.

Menurut dia, penelitian tentang Samalas ini penting, karena dapat memberi perspektif bagi masyarakat Lombok, NTB maupun Indonesia tentang bagaimana Lombok dahulunya.

"Kalau orang Lombok atau NTB paham hal besar tentang daerahnya, hal ini akan menciptakan apresiasi yang lebih baik tentang daerah. Dengan kata lain penelitian ini dapat memperkuat karakter masyarakat NTB," tutur gubernur.

Karena, menurut gubernur, dengan adanya penelitian itu, dapat membuka cakrawala baru tentang ilmu. Bahkan, gubernur sangat berharap anak NTB dapat ambil peran dalam kegiatan penelitian tersebut.

"Kalau ini bisa dilakukan. Jadi bahan promosi tambahan juga bagi wisatawan di NTB," tandas gubernur.

ANTARA

Berita terkait

Ratusan Relawan Dikerahkan Bersihkan Sampah Gunung Rinjani  

10 Desember 2016

Ratusan Relawan Dikerahkan Bersihkan Sampah Gunung Rinjani  

Para relawan itu ditargetkan bisa membersihkan sampah di Plawangan Sembalun dan Plawangan Senaru.

Baca Selengkapnya

Meletus, Ratusan Wisatawan di Gunung Rinjani Akan Dievakuasi  

28 September 2016

Meletus, Ratusan Wisatawan di Gunung Rinjani Akan Dievakuasi  

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mengirim tim untuk mengevakuasi ratusan wisatawan yang masih berada di atas gunung.

Baca Selengkapnya

Debu Gunung Baru Jari Diperkirakan Jatuh di Bandara Lombok

27 September 2016

Debu Gunung Baru Jari Diperkirakan Jatuh di Bandara Lombok

Tinggi letusan mencapai sekitar 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Gempa Dompu Picu Letusan Gunung Rinjani

1 Agustus 2016

Gempa Dompu Picu Letusan Gunung Rinjani

Sebaran abu vulkanik itu masuk hingga Bandara Internasional Lombok.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Gunung Egon Keluhkan Minimnya Air Bersih  

22 Januari 2016

Pengungsi Gunung Egon Keluhkan Minimnya Air Bersih  

Anak-anak di pengungsian mulai menderita sakit gatal-gatal.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Rinjani Mulai Didominasi Material Pijar

11 November 2015

Letusan Gunung Rinjani Mulai Didominasi Material Pijar

Tipe letusan Gunung Barujari, anak Gunugn Rinjani condong strombolian.

Baca Selengkapnya

Erupsi Anak Rinjani, Bandara Lombok Kembali Ditutup  

11 November 2015

Erupsi Anak Rinjani, Bandara Lombok Kembali Ditutup  

Erupsi anak Gunung Rinjani yang makin meningkat membuat Bandara Internasional Lombok kembali ditutup hingga Kamis pagi.

Baca Selengkapnya

Lava Gunung Rinjani Sudah Turun ke Danau Segara Anak  

9 November 2015

Lava Gunung Rinjani Sudah Turun ke Danau Segara Anak  

Azhar menyebutkan ada sebelas desa di sekitar kaki Rinjani yang diwaspadai kemungkinan terkena aliran lahar.

Baca Selengkapnya

Anak Gunung Rinjani Meletus, AirAsia Tutup Hari Ini  

5 November 2015

Anak Gunung Rinjani Meletus, AirAsia Tutup Hari Ini  

AirAsia menawarkan dua opsi kepada penumpang untuk pengubahan jadwal penerbangan karena anak Gunung Rinjani meletus.

Baca Selengkapnya

Efek Abu Gunung Rinjani, Wapres India Tertahan di Bali  

4 November 2015

Efek Abu Gunung Rinjani, Wapres India Tertahan di Bali  

Ansari berada di Pulau Dewata dalam rangka kunjungan kenegaraannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya