Luhut: Indonesia Tolak Gabung Aliansi Militer Lawan Teroris

Reporter

Rabu, 2 Maret 2016 23:02 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menko PMK Puan Maharani (kiri), Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan (kedua kiri), Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti (ketiga kiri), Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri) dan Seskab Pramono Anung meninjau lokasi aksi teror di Gedung Sarinah, Jakarta, 14 Januari 2016. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Pekanbaru - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Indonesia menolak ajakan negara Arab bergabung dengan aliansi militer untuk memerangi teroris dan radikalisme. Menurut Luhut, pemerintah lebih memilih menggunakan pendekatan agama dan budaya dalam menangkal teroris.

"Kita menolak ajakan bergabung dengan aliansi militer melawan teroris," kata Luhut dihadapan seluruh pejabat Riau di Pekanbaru, Rabu, 2 Maret 2016.

Luhut menuturkan penolakan itu disampaiakan Presiden Joko Widodo di hadapan para petinggi negara ASEAN beberapa waktu lalu. Melawan gerakan terorisme dengan cara peperangan, kata Luhut, dinilai bakal membuat negara semakin kacau.

Indonesia, kata Luhut, belajar dari pengalaman beberapa negara Timur Tengah seperti Afganistan, Suriah dan Irak yang saat ini lebih kacau akibat perang. "Melawan teroris dengan cara perang di Arab telah gagal," ujarnya.

Luhut menjelaskan, jaringan radikal seperti kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tidak pernah kehabisan akal dalam melakukan teror. Saat ini, kata dia, kekuatan ISIS tengah menurun seiring anjloknya harga minyak dunia. ISIS mengalami kesulitan dalam biaya perang.

Namun mereka tidak kehilangan akal. Gerakan radikal ISIS tetap berjalan dengan membentuk khilafah - khilafah di setiap negara yang dianggap musuh, termasuk Indonesia. Gerakan ini justru lebih berbahaya karena memanfaatkan jaringan yang sudah dibangun dengan mudahnya ekspor senjata dan melakukan teror bom.

"Gerakan pro ISIS dilakukan oleh warga yang kembali dari Suriah. Lihat saja seperti peristiwa bom Thamrin," ujar Luhut.

Untuk itu, Luhut meminta pemerintah daerah mulai dari kepala desa hingga pejabat provinsi sama - sama mengawasi dan waspada terhadap gerakan radikal. Sebab, imbuh Luhut, banyak cara dilakukan organisasi radikal melakukan teror.

Pemerintah, ujar dia, telah menjalankan program penyadaran masyarakat dengan menggandeng organisasi lintas agama. Pendekatan agama dan budaya dianggap lebih efektif ketimbang harus memerangi.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

12 Desember 2022

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

Sebelum Deddy Corbuzier memperoleh pangkat Letkol Tituler, Idris Sardi sudah lebih dulu mendapatkannya

Baca Selengkapnya

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.

Baca Selengkapnya

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.

Baca Selengkapnya

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.

Baca Selengkapnya

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

16 April 2021

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketua PASI, Luhut Binsar Pandjaitan Siap Keluar Dana dari Kantong Pribadi

25 Januari 2021

Jadi Ketua PASI, Luhut Binsar Pandjaitan Siap Keluar Dana dari Kantong Pribadi

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku bukan orang baru dalam dunia olahraga.

Baca Selengkapnya

Terpilih Jadi Ketua PB PASI, Luhut Binsar Pandjaitan Akan Lapor Jokowi

25 Januari 2021

Terpilih Jadi Ketua PB PASI, Luhut Binsar Pandjaitan Akan Lapor Jokowi

Luhut Binsar Pandjaitan telah resmi terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI).

Baca Selengkapnya

Luhut Binsar Pandjaitan Jadi Kandidat Tunggal Ketua PB PASI

23 Januari 2021

Luhut Binsar Pandjaitan Jadi Kandidat Tunggal Ketua PB PASI

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjadi kandidat tunggal ketua umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya