18 Titik Panas Terpantau di Riau, Bengkalis Terbanyak  

Reporter

Rabu, 2 Maret 2016 09:22 WIB

Personel TNI dibantu relawan memadamkan kebakaran lahan gambut di Rimbo Panjang, Kampar, Riau, 8 September 2015. Jumlah titik panas yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera mulai menurun. Satelit Tera dan Aqua hanya memantau 39 titik panas di wilayah tersebut. Jauh lebih kecil dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 413 titik. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Pekanbaru - Satelit Tera dan Aqua terus memantau perkembangan titik panas yang diindikasikan sebagai kebakaran hutan dan lahan di Riau. Dari hasil pemantauan ditemukan 18 titik panas. Bengkalis masih menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak, yakni sepuluh titik.

"Titik panas terpantau pukul 07.00," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Sugarin, Rabu, 2 Maret 2016.

Sugarin mengatakan satelit Tera dan Aqua memantau lima titik panas di Siak, satu titik di Meranti, satu titik di Inhil, dan satu titik di Pelalawan. "Tingkat kepercayaan titik panas di Riau di atas 70 persen atau 12 titik," ujarnya.

Sugarin menjelaskan, secara umum, cuaca di wilayah Riau cerah berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan tidak merata terjadi di wilayah Riau bagian tengah dan selatan. "Temperatur maksimum 31.0-33.5 derajat Celsius," tuturnya.

Meski demikian, kebakaran lahan di Riau belum mempengaruhi kualitas udara di sejumlah daerah, seperti Pekanbaru 7 kilometer, Dumai 7 kilometer, Pelalawan 6 kilometer, dan Rengat 5 kilometer.

Kebakaran lahan dua pekan terakhir marak terjadi di sejumlah daerah di Riau. Di Bengkalis, lahan terbakar mencapai lebih dari 100 hektare. Sedangkan di Meranti, 50 hektare kebun sagu warga turut terbakar. Dua daerah ini telah meningkatkan status menjadi siaga kebakaran lahan.

Kepolisian Daerah Riau mencatat, secara keseluruhan, hutan yang terbakar di Riau pada 2016 mencapai 222,5 hektare. "Kebanyakan hutan terbakar di lahan gambut," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo.

Guntur mengatakan sekitar 20 pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka di semua daerah di Riau. Untuk mengantisipasi kebakaran lahan, kata dia, kepolisian, dibantu TNI dan Forum Masyarakat Gotong-Royong, hingga kini terus berupaya membangun sekat kanal di semua kanal lepas di Riau. Tujuan pembangunan sekat kanal agar gambut tetap basah dan tidak mudah terbakar.

"Hingga kini kepolisian resor di daerah telah membangun sekat kanal 384 unit secara gotong-royong bersama warga dan TNI," katanya.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

3 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

8 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

15 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

23 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya