Pulang, Eks Anggota Gafatar Ditolak Keluarga dan Warga

Reporter

Senin, 29 Februari 2016 16:15 WIB

Satu keluarga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) turun dari bus yang menghantarkan mereka dari tempat penampungan asrama haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah menuju Youth Centre, Sleman, Yogyakarta, 29 Januari 2016. Total sebanyak 5 bus mengangkut mantan anggota Gafatar yang berasal dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Boyolali - Kelonggaran yang diberikan pemerintah kepada para bekas anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang sudah tidak punya tempat tinggal untuk ikut pulang ke rumah anggota Gafatar lainnya mendapat penolakan pihak keluarga dan warga sekitar.

“Ada tiga eks anggota Gafatar dari Sulawesi Selatan yang ditolak keluarga dan tetangga eks anggota Gafatar asal Banjarnegara,” kata Kepala Sub-Bidang Pemilu, Pendidikan, dan Budaya Politik Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah Haerudin pada Senin, 29 Februari 2016.

Selain karena bukan warga asli, ketiga eks anggota Gafatar itu ditolak karena tidak memiliki hubungan keluarga dengan eks Gafatar asal Banjarnegara. Walhasil, ketiga eks anggota Gafatar asal Sulawesi Selatan itu hingga kini masih ditampung di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali.

Di Kabupaten Pekalongan, Haerudin mengatakan ada pihak keluarga eks anggota Gafatar yang hanya mau menerima anak lelakinya. Sedangkan istri dan adik si istri dari eks anggota Gafatar itu ditolak. Sebab, saat meninggalkan rumah, eks anggota Gafatar masih bujang.

Selama 3 tahun, eks anggota Gafatar itu tidak pernah berkomunikasi dengan keluarganya di Pekalongan. “Dia juga tidak mengabari orang tuanya saat menikah. Namun, saat diminta menunjukkan surat nikah, dia beralasan masih diproses di Kalimantan,” kata Haerudin.

Menurut Haerudin, eks anggota Gafatar yang ditolak pihak keluarga eks anggota Gafatar lain, jumlahnya kurang dari sepuluh orang. Meski demikian, Haerudin terus mengupayakan pendekatan dengan keluarga dan para tetangga eks anggota Gafatar di Jawa Tengah agar bersedia menerima mereka.

Hingga Senin siang, eks anggota Gafatar yang ditampung di Asrama Haji Donohudan masih 368 orang. Dari jumlah itu, 302 orang dari Sumatera Utara, 22 orang dari Jawa Tengah, 15 orang dari DKI Jakarta, 9 orang dari Sulawesi Selatan, 1 orang dari Banten, 1 orang dari Sumatera Barat. Sedangkan 18 orang sisanya tidak punya tujuan yang jelas.

Mayoritas dari 368 eks anggota Gafatar itu sudah hampir lima pekan ditampung di Asrama Haji Donohudan. Adapun pada pukul 10.30, Kesbangpol Kebumen telah menjemput lima eks anggota Gafatar dari daerahnya. Menurut Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah Rudy Apriantono, Jawa Tengah bersedia menampung para eks anggota Gafatar, yang hingga kini tidak jelas tujuan pulangnya. “Keberadaan mereka disebut sebagai bencana sosial,” kata Rudy.

Rencananya, para eks anggota Gafatar, yang tidak jelas tujuan pulangnya, itu akan diikutkan dalam program Penanggulangan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Jawa Tengah. Setelah didata mendalam, para eks anggota Gafatar itu bisa ditampung di balai dan unit pelayanan sosial, rehabilitasi, atau persinggahan.




DINDA LEO LISTY







Berita terkait

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

4 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

10 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

52 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

3 Februari 2024

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.

Baca Selengkapnya

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

17 Januari 2024

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

KontraS menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan akun X Aksi Kamisan @aksikamisan.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

1 Januari 2024

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

Hampir 60 ribu pengunjung datang ke Kebun BInatang Ragunan pada hari terakhir 2023, namun puncak kunjungan diperkirakan terjadi hari ini.

Baca Selengkapnya

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

5 Desember 2023

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

Kapolsek Duren Sawit mengatakan mayat di Kalimalang telah dievakuasi ke RSCM untuk pengecekan identitas.

Baca Selengkapnya

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

27 November 2023

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

Temuan mayat manusia tinggal tengkorak dan beberapa tulang itu sudah terjadi sejak 23 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

15 November 2023

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

Sebelum mayat korban ditemukan mengambang di Kali Angke, keluarga korban sempat melaporkan SB sebagai orang hilang.

Baca Selengkapnya