Bungker Kuno di Balai Kota Surakarta Terbengkalai

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Sabtu, 27 Februari 2016 07:00 WIB

Pekerja menyapu bagian atas bunker kuno yang berada di kompleks Balai Kota Surakarta, 26 Februari 2016. Bunker peninggalan masa kolonial tersebut kurang terawat hingga dipenuhi genangan air. TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Surakarta - Bungker kuno yang ditemukan di kompleks Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, tiga tahun lalu kondisinya terbengkalai. Bangunan bawah tanah tersebut dipenuhi air kotor limpasan dari genangan hujan.

Menurut pantauan Tempo, bagian dalam bungker dipenuhi air sehingga tidak mungkin dimasuki. Banyak sampah di dalamnya, terutama sampah daun dan botol air mineral. Tidak terlihat adanya peralatan untuk menyedot air tersebut.

Kepala Dinas Tata Ruang Kota Surakarta Agus Joko Witiarso mengakui bahwa kondisi bungker memang kurang terawat. "Kami belum menyiapkan anggaran untuk perawatan maupun revitalisasi bungker itu," katanya, Jumat, 26 Februari 2016.

Dia juga mengakui bahwa genangan air tersebut berpotensi merusak bangunan kuno itu. "Kami tengah meneliti asal air tersebut," ujarnya. Selain diduga berasal dari air hujan, dia menengarai air itu muncul lantaran rembesan, mengingat bangunan itu berada di bawah tanah. "Logikanya, bangunan itu dulunya kedap air."

Sebab, bangunan tersebut digunakan untuk menyimpan senjata serta tempat persembunyian. Namun kemungkinan memang kualitas temboknya makin turun seiring usia yang makin tua.

Menurut Agus, pihaknya akan mengupayakan untuk memperoleh anggaran perencanaan revitalisasi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan. "Perencanaan akan disusun pertengahan tahun ini," tuturnya.

Perencanaan itu menjadi pedoman saat revitalisasi yang akan dilakukan tahun depan. "Kami juga akan mendiskusikan mengenai rencana pemanfaatan bungker nantinya setelah revitalisasi," ucapnya. Sebab, pemanfaatan benda cagar budaya harus melalui kajian mendalam agar keberadaan bangunan itu bisa tetap lestari.

Agus mengatakan bangunan itu diduga dibangun pada masa kolonial Belanda. Saat itu balai kota digunakan sebagai kantor serta rumah dinas residen. "Kemungkinan digunakan untuk penyimpanan senjata atau tempat persembunyian," katanya.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

3 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

51 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

10 Januari 2024

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.

Baca Selengkapnya