Kerja Bakti Lawan 'Teror' Ular Piton di Semarang
Editor
Juli Hantoro
Sabtu, 27 Februari 2016 01:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Warga Jalan Anggrek, Kelurahan Pekunden, Semarang Tengah, Kota Semarang, mengaku resah oleh munculnya ular jenis piton yang terjadi dalam beberapa hari ini. Keresahan itu dibuktikan dengan kerja bakti untuk memburu ular, yang selama ini sering muncul.
“Ternyata benar, saat kerja bakti ditemukan ular piton,” kata Totok Bayu Wibowo, warga Jalan Anggrek, Kelurahan Pekunden, saat ditemui di kampungnya, Jumat, 26 Februari 2016.
Perburuan ular piton yang melibatkan aparat TNI dan Kepolisian itu menghasilkan temuan ular yang selama ini meresahkan. Selain aparat keamanan, warga mengundang pawang marga satwa.
“Hasilnya, ular sepanjang hampir 2 meter dan besarnya sepanjang lengan orang dewasa ditemukan,” kata Totok.
Ia menyebutkan munculnya ular piton di kampung dekat rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah itu sudah terjadi pada Februari. Tercatat, pada Rabu lalu, warga menemukan dua ular dengan jenis yang sama. Jumlah temuan piton itu lebih banyak karena dalam 1 bulan, hampir setiap hari warga menemukan ular piton.
Keberadaan ular di kawasan rumah elite itu dinilai akibat banyaknya lahan kosong dan rumah tak terawat. Ular piton berkembang biak sehingga masuk ke permukiman. Tak jarang, dalam sebulan, warga setempat banyak yang histeris karena sering mendapati ular piton masuk rumah. “Tiba- tiba di kamar mandi menemukan piton, selain itu di meja makan. Mungkin jatuh dari atap rumah,” katanya.
Camat Semarang Tengah Bambang Suranggono berharap, kerja bakti itu mampu mengurangi satwa yang membahayakan. “Agar tercipta kenyamanan warga yang selama ini resah,” ucap Bambang.
Ia menyatakan temuan ular yang lebih besar itu kemungkinan sebagai induk piton yang meresahkan. Sebelumnya, warga men-sweeping lingkungan dengan membongkar dan membabat semak di kawasan lahan kosong. “Kegiatan berburu ular sebenarnya sudah dilakukan sejak kemarin dan hari ini dilanjutkan dengan bantuan pemerintah setempat,” ujarnya.
Menurut Bambang, kerja bakti memburu ular itu akan dilanjutkan berdasarkan kesepakatan warga dan perangkat aparat Kampung Anggrek.
EDI FAISOL