Kelola Sampah Plastik,Gunungkidul akan Bangun TPA di Pesisir

Reporter

Jumat, 26 Februari 2016 22:46 WIB

Pemulung mencari sampah yang masih bisa didaur ulang di TPA Piyungan, Bantul, Yogyakarta, 1 Agustus 2014. Usai lebaran, volume sampah meningkat tajam. ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Gunungkidul mengaku seperti mendapat angin segar untuk memperbaiki pengelolaan sampahnya yang selama ini dinilai kurang maksimal, pasca kebijakan kantong plastik berbayar untuk industri retail. (Baca: Pengamat: Plastik Berbayar Harus Mahal)

"Kami akan tindaklanjuti untuk menguatkan rencana pembangunan tempat pengelolaan sampah khususnya plastik, di wilayah pesisir yang selama ini belum ada," kata Kepala Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan Irawan Jatmiko, Jumat 26 Februari 2016.

Irawan menuturkan dengan luas wilayah hampir separo dari luas wilayah DIY, pengelolaan sampah akhir di Gunungkidul hanya ditopang satu titik Tempat Pembuangan Akhir yang berada di Baleharjo Wukirsari Wonosari Gunungkidul.

"Padahal konsentrasi sampah terbesar saat liburan di pesisir selatan, karena semua wisatawan ke sana," kata Irawan.

Keberadaan satu TPA di sisi utara itu membuat kinerja pengelolaan sampah tak efektif dan lebih boros operasional. Saat liburan volume sampah di Gunungkidul bisa mencapai 200 ton per harinya. Peningkatan sampah di kawasan pantai sendiri bisa mencapai tiga kali lipat atau sekitar 25-30 meter kubik. "Sampah plastik makanan kemasan paling dominan," ujar Irawan. (Baca: Sampah di Indonesia Capai 64 Juta Ton Per Tahun)

Pembangunan TPA baru di pesisir selatan pun saat ini memiliki dua calon lokasi. Yakni di Kecamatan Tepus di sisi timur atau Saptosari sisi barat kabupaten. Pembangunan TPA di pesisir belum diusulkan ke APBD. "Karena kami juga siapkan peraturan bupati untuk tindaklanjut kantong plastik berbayar ini agar efektif di daerah," ujarnya.

Irawan menyebut, saat ini telah ada 15 kelompok masyarakat yang berfokus pada pengelolaan sampah khususnya plastik. Namun belum efektif jika harus mengelola seluruh potensi sampah plastik. (Baca: Walhi: Sampah Plastik Bahaya Laten Lingkungan)

Ketua Komunitas Jejaring Sampah Mandiri Gunungkidul Suwanto menuturkan untuk menggerakkan masyarakat untuk mengelola sampah harus dimulai dari hal paling dasar seperti sumber penghasilan mereka.

Oleh sebab itu, komunitas itu saat ini getol menggelar aksi bersih sampah di kawasan pantai dengan menggandeng kelompok sadar wisata dan pemerintah.

"Kesadaran mengelola sampah di kawasan wisata karena wisata yang jadi sumber penghasilan masyarakat, kalau dibiarkan kotor wisatawan juga tak akan datang," ujarnya. (Baca juga: Walhi: Plastik Berbayar Perlu Diterapkan di Pasar Tradisional, Tapi....)

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

10 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

13 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

13 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

24 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

28 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

49 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

54 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya